“Hai!” Stella tersenyum menatap Roland yang tengah duduk menyantap sarapan. “Hai!” Roland mengunyah makanannya dengan cepat. “Apa kabarmu hari ini, sayang?” Stella mengalungkan kedua lengannya ke leher Roland dari arah belakang. “Sepertinya jauh lebih baik.” “O ya? syukurlah!” Stella mencium pipi Roland. Roland diam saja, tampak enggan membalas sikap Stella dengan hangat. Sesuatu yang aneh terjadi dalam dirinya. Roland yang kerap bersikap arogan dan jarang bermain perasaan, kini mendadak lebih melow. Pikirannya terus tertuju kepada Beby. Sedang apa gadis itu? bagaimana kondisi bayinya? Apakah Beby baik-baik saja? Tidak. Beby pasti tidak baik-baik saja. Gadis itu sedang dalam keadaan hamil dan sendirian, tanpa seorang pun mendampinginya. Dia hamil pertama kalinya, bahkan d