Riana melepas nafas panjang. Menatap Beby dengan raut murung. “Rumah terasa semakin sepi semenjak pelayan kesayanganku berhenti bekerja."
Beby berpikir mencari ide. "Pelayanmu berhenti kerja?"
"Ya, tadi pagi ada pelayan yang berhenti bekerja karena masa kerjanya sudah habis, dan dia tidak mau memperpanjang kontrak kerja. Kalau kau bisa main ke rumah, tentu aku akan sangat senang sekali.”
Aha… Beby ada ide. Pejelasan Riana seperti memberikan jalan keluar baginya.
“Riana, kalau begitu biarkan aku saja yang menggantikan pelayanmu yang berhenti bekerja itu,” ucap Beby dengan seulas senyum lebar dan alis terangkat tinggi. Disamping uangnya sudah benar-benar habis dan ludes, dia juga ingin membalaskan rasa sakit hatinya terhadap Roland. Mungkin ide di kepalanya itu akan menjadi jembatan
