“Beby, sekarang ini, mama berharap kamu bisa bangkit. Melupakan masa lalu,” ucap Viola sambil duduk di sisi Beby. Dia merangkul tubuh Beby dan mengelus lengan putrinya. Beby hanya menarik nafas tanpa memberi jawaban. Bebannya sudah berkurang dengan sikap manis yang ditunjukkan oleh mamanya. Ia kini sudah siap menyongsong masa depan. Meski kecemasan itu masih ada, resah akan kehamilannya, namun setidaknya kini ada orang yang mendukungnya. “Anak di perutmu butuh sosok ayah,” sambung Viola. “Kamu tidak mungkin melahirkannya tanpa ayah.” “Lalu? Maksud mama, aku disuruh menikah, begitu?” Beby tercekat. Membayangkan berumah tangga itu tidak semudah yang ia bayangkan. Tapi semakin ke sini, pernikahan semakin dekat dengannya. Dia harus memiliki kesiapan untuk itu, seperti yang dikatak
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari