“E-Elemen cinta!?” Veronica memekik setelah diriku menjelaskan elemen sihirku pada mereka semua, bukan hanya dia yang kelihatan terkejut, tetapi semua penyihir baru yang hadir di sini sama-sama tercengang pada diriku, mereka memandangiku seolah-olah diriku ini adalah sesuatu yang sangat langka. “Hey, Cherry, apa kau serius!? Maksudku, penyihir berelemen cinta itu sangat jarang, kan? Bahkan aku pikir elemen cinta hanyalan omong kosong belaka, tapi tidak pernah kusangka aku bisa bertemu dengan salah satunya secara langsung di sini! Hahaha! Aku sangat bangga sekali padamu, Cherry!”
“A-Aku paham kalian semua pasti—” Ketika aku hendak meluruskan kekagetan mereka, Veronica mendadak mengalungkan lengan kanannya pada leherku dan berkata, “Sudah-sudah! Aku yakin, mereka pasti kagum padamu, Cherry! Aku benar, kan!?” tanya Veronica dengan mengalihkan pandangannya pada Ted dan yang lainnya.
Sayangnya, tidak ada yang merespon perkataan dari Veronica, sebaliknya Sewil Crimson malah mengerang dengan kesal dan berseru padaku, “Sekarang aku paham! Jadi begitu, ya? Selama ini aku merasa ada sesuatu yang menghilang dari dalam diriku, rasanya seperti hilang ingatan pada beberapa kejadian kecil di sini, dan setelah kucerna baik-baik, ternyata itu ulahmu, ya?” Sewil melipat dua tangannya di d**a dan menatap mata Cherry dengan tajam. “Kau merenggut kebencianku pada seseorang, kan? Entah itu pada orang-orang yang ada di sini, atau mungkin pada dirimu sendiri. Apapun itu, aku merasa elemen sihirmu sangat manipulatif. Kau benar-benar babi yang menjijikan, Cherry Iristalia!”
“Bisakah kalian hentikan dulu itu untuk sementara?” Tiba-tiba suara seseorang membuat kemarahan Sewil mereda dalam sesaat dan semua orang mulai mengalihkan perhatiannya pada orang tersebut. Setelah kutoleh, ternyata orang yang barusan bersuara adalah Mars Areldo, si lelaki yang pembawa pedang dan suka sekali memamerkan otot-otot perutnya. “Apa kalian ingat? Kita di sini diperintahkan untuk bekerja sama, dan menurutku tidak ada gunanya kalian bertengkar lagi seperti itu, ayolah? Itu terlalu kekanak-kanakan. Malulah sedikit pada umur kalian.”
“HAH!?” Sewil tersinggung mendengar omongan dari Mars Areldo dan gadis berambut merah delima itu mulai mendatangi orang itu dengan amarah yang membara. “Kekanak-kanakan? Malulah pada umur kami? Untuk seekor babi rendahan sepertimu, kau menjengkelkan sekali, ya?”
“SEWIL!” Karena jengah dengan pertikaian yang terus memanas, aku berusaha meredamkan itu dengan memanggil Sewil. “Aku minta maaf, aku benar-benar minta maaf karena telah merenggut kebencianmu, aku melakukan itu karena sebelumnya kau benar-benar telah keterlaluan pada kami. Aku paham perasaanmu tapi aku minta maaf, aku tidak bisa memulihkan kebencianmu yang sebelumnya padamu, karena mau direnggut bagaimana pun, kau selalu bisa menciptakan kebencian-kebencian lain di dalam dirimu, jadi kupikir kekuatan sihirku masih belum ampuh untuk menghapus seluruh kebencian di dalam dirimu.”
Mendengar itu, Sewil menaikan sebelah alisnya dan mendecih. “Tentu saja, sihirmu mau bagaimanapun masih terasa hijau di mataku, kau ini belum profesional! Tapi setidaknya kau tahu diri! Aku harap kau bisa belajar dari kejadian ini! Karena asal kau tau saja, merasakan perasaan hampa yang tidak tahu alasannya itu mengerikan.”
Akhirnya setelah masalah Sewil selesai, kami bisa mendiskusikan diskusi mengenai kerja sama dengan lebih tenang, aku senang karena mereka semua akhirnya bersedia untuk melakukan kerja sama denganku, Veronica dan Ted. Jujur saja, aku sebelumnya resah jika rekan-rekan seangkatanku menolak untuk bekerja sama dengan kami, karena itu bisa membuat kami semua gagal dalam menjalani ujian ini. Aku tidak tahu akan ada apa di depan sana, tapi sepertinya Kapten Nino, dan penyihir-penyihir senior lainnya telah menyusun kejutan untuk kami semua sebagai penyihir baru.
Apapun kejutan yang akan kami temui nanti, aku harap aku bisa berguna untuk mereka semua.
“Oke, aku mengerti,” ucapku dengan menganggukkan kepala setelah mendengar susunan-susunan rencana yang telah mereka rancang untuk keberhasilan kami semua. Jadi, Mars menyarankan untuk semuanya mau melindungi satu sama lain, terutama Sewil Crimson, karena gadis itu memiliki sihir perlindungan, maka itu bisa dimanfaatkan untuk melindungi kami semua jika sesuatu yang membahayakan muncul secara mendadak. Awalnya Sewil tampak menolak dan enggan melakukan itu, tapi setelah digertak oleh Veronica dan Mars, akhirnya dia bersedia.
Sementara itu, menurut mereka sihir milik Herry Fargio juga bisa sangat berguna jika suatu saat ada salah satu dari kami yang terluka parah, kita bisa memanfaatkan sihir Herry yang dapat menyembuhan dan memulihkan segala luka dan rasa sakit untuk membuat kami bertahan dalam ujian ini. Aku juga masih belum mengerti mengenai aturan ujian ini selain diharuskan untuk bekerja sama, apakah jika semisalnya salah satu dari kami ada yang terluka parah dan tidak bisa melanjutkan ujian, maka kami semua otomatis gagal, atau bagaimana?
Felicia Cole, sebagai wakil kapten, masih belum menjelaskan hal-hal seputar itu, yang membuatku yang merupakan penyihir baru yang mengikuti ujian, jadi terbingung-bingung memikirkannya.
“Kurasa cukup segitu dulu penjelasannya, kalian semua juga sepertinya sudah memahaminya baik-baik, kalau begitu, ayo kita mulai bergerak.” kata Ted dengan mata pandanya yang menggantung, dan suaranya yang lesu.
Mendengar omongan Ted, mereka semua pun, termasuk diriku, mulai menganggukkan kepala dan melangkah kaki ke depan bersama-sama untuk berjalan menyusuri lorong gelap ini. Setelah kami semua bergerak bersama, entah kenapa, rasanya sangat hangat sekali, aku tidak tahu, tapi aku jadi tidak takut lagi, karena di sekitarku ada teman-teman seangkatanku di Blue Sky. Aku percaya, jika sesuatu yang berbahaya datang, mereka pasti akan saling melindungi dan itu benar-benar keren. Meskipun kami semua baru mengenal dan belum terlalu akrab, tapi setidaknya kami bersedia untuk melakukan kerja sama dengan baik. Menurutku itu indah sekali, wajahku sampai senyam-senyum tanpa sadar, membuat Veronica yang berjalan di sampingku jadi terheran-heran.
“Ngomong-ngomong,” Tiba-tiba, Wingky, seorang laki-laki pendek berambut pirang yang rambutnya sampai menutupi dua matanya, bersuara dengan nada yang nyaring, membuat kami semua jadi menolehkan pandangan pada orang itu. “Aku lapar sekali, Bung. aku lupa tidak sarapan saat berangkat kemari, perutku keroncongan sekarang, apakah kalian ada yang membawa makanan ringan, Bung?”
Ya ampun, ada-ada saja, kukira dia mau mengatakan hal-hal yang serius, ternyata hanya mengutarakan kelaparannya saja. “Maaf, aku tidak membawa makanan apa pun sekarang.” Jawabku dengan cepat.
“Dasar babi tidak berguna, bahkan di saat genting seperti ini, kau malah sempat-sempatnya minta makan. Itu sudah resikomu karena kau tidak sarapan! Jangan hambat kami karena rasa laparmu!” bentak Sewil dengan mata yang melotot pada Wingky.
“Eeeeh? Kau ini kenapa, Bung? Itu, kan sudah wajar. Aku belum sempat sarapan karena aku selalu kesiangan jika ada acara penting, Bung. Jadi ketika aku berhasil bangun pagi, aku langsung menyiapkan diri dan buru-buru datang ke kemari. Tapi sungguh, perutku sakit sekali, aku tidak bisa mengeluarkan sihirku dengan kekuatan penuh jika diriku sedang lapar begini, Bung.” Jelas Wingky dengan dua tangannya memegang perut dan mengerang merasa perih.
“Itu bukan urusan kami! Jika kau tidak bisa mengeluarkan kekuatan sihirmu dengan penuh, itu artinya tidak ada gunanya kau bersama kami, lebih baik kau tinggal saja di sini sambil merintih kesakitan daripada kami terhambat olehmu!” Lagi-lagi Sewil memarahi Wingky dengan perkataan-perkataan kejamnya..
Sementara Veronica hanya menahan tawa melihat ekspresi Wingky yang kesakitan menahan lapar, kukira dia akan membela Wingky dari bentakan Sewil ternyata tidak. Sedangkan rekan-rekanku yang lain pura-pura tidak peduli pada apa yang sedang terjadi, sampai akhirnya seseorang di antara kami segera mendekati Wingky.
“Apa kau keberatan jika mengemil es untuk sementara?” Ternyata itu adalah Anabelle Ramirez, gadis berambut perak yang dikepang dua, yang seingatku dia menjelaskan kalau sihirnya adalah bisa membekukan sesuatu pada apapun yang disentuhnya.
“Eh? Mengemil es?” Wingky kaget saat mendengar tawaran dari Anabelle, mungkin dia kebingungan pada maksud dari gadis berambut perak itu. Namun, tiba-tiba mata Wingky terbuka lebar dan bibirnya jadi tersenyum senang. “Ah, apakah kau akan membuat es serut manis untukku? Jika benar, aku mau sekali mencobanya, Bung!”
Anabelle tersenyum mendengar respon dari Wingky. “Sebenarnya tidak terlalu manis tapi kurasa baik untuk sekedar mengganjal perutmu yang sedang keroncongan itu.” Kata Anabelle dengan tangannya langsung menyentuh tembok dan membekukan sedikit area di tembok yang disentuhnya, lalu ia cengkram itu dan memberikan serpihan-serpihan tembok lorong yang telah membeku pada Wingky. “Ini, makanlah untuk sementara.”
Disitu Wingky meneguk ludahnya dan berkata dengan suara yang gemetar. “M-Maaf Bung! K-Kurasa aku tidak terlalu suka memakan tembok, itu bisa membunuhku soalnya.”
Mengamati percakapan itu sedari awal, akhirnya Veronica tertawa terbahak-bahak, melepas tawanya yang dari tadi selalu ditahan. “Hahahahaha! Hey, kau!” Veronica langsung mendekati Wingky dan mengalungkan tangan kanannya di leher lelaki pendek yang sedang keroncongan itu. “Kau ini lucu juga, ya! Hahahaha! Aku beruntung bisa bertemu orang sekonyol dirimu, Wingky! Hahahahahah!”
“Berhentilah menertawakanku, Bung! Itu tidak lucu!”
“KALIAN INI BERISIK SEKALI!” Tiba-tiba ada seseorang di antara kami yang berteriak keras memarahi Veronica dan Wingky, ternyata itu bukan Sewil, melainkan Hallow Ween, lelaki berambut putih panjang yang kelihatannya memang memiliki amarah yang selalu meluap-luap. “BISAKAH KALIAN SERIUS SEDIKIT!? AKU MUAK MENDENGAR KALIAN BERCANDA TERUS-MENERUS SEPERTI ITU!”
“Hah? Kau ini siapa, ya?” Veronica menaikan sebelah alisnya dengan menyeringai kecil. “Oh, namamu itu, Hallow Ween, ya? Wah, dari namanya saja, sepertinya kau orang yang sangat membosankan.”
“KAU BILANG APA TADI! HAAAAAH!?” Tidak terima diperlakukan semacam itu, Hallow semakin murka mendengar omongan dari Veronica. “KEMARI KAU! AKAN KU---”
“Diamlah sebentar!” Tiba-tiba Ted berteriak, membuat pertengkaran antara Hallow dan Veronica terhenti, aku dan yang lain sangat terkejut mendengar teriakan tersebut. “Apakah kalian merasakannya juga? Apakah kalian mendengarnya juga?”
Entah kenapa, saat Ted bilang demikian, membuat kami semua jadi mengheningkan suasana untuk ikut merasakan dan mendengarkan apa yang Ted rasakan, dan setelah terdiam dengan sangat sepi, akhirnya aku merasakan getaran kecil di lorong ini, juga mendengar seperti suara air yang sangat deras, entah apa artinya itu tetapi itu sangat mencurigakan.
“Sekarang, bagaimana menurut kalian?” tanya Ted dengan napasnya yang mulai tak karuan, dia sepertinya ingin mendengar tanggapan dari mereka setelah semuanya juga merasakan hal yang sama dengannya. “Apakah kalian tahu apa itu?”
“Kurasa itu hanya getaran dan suara air biasa.” Ungkap Anabelle dengan mengedikkan bahu. “Aku tidak merasakan ada hal yang aneh dari itu.”
“Tidak, itu tidak benar, Nona Anabelle,” Herry Fargio menyanggah ucapan dari Anabelle Ramirez dengan suara yang terdengar sangat gelisah. “Aku merasa itu bukan getaran biasa dan suara air biasa. Kita sepertinya akan menghadapi hal yang membahayakan. Aku sarankan untuk waspada terhadap segala yang ada di depan, kita tidak tahu akan ada apa yang terjadi nanti, bukan?”
“Ya, aku setuju pada pendapat Herry Si Babi Indahku,” ucap Sewil dengan menganggukan kepalanya. “Seperti yang kita tahu sebelumnya, Kapten Nino punya kecenderungan menyerang kita menggunakan air, kalian ingat, kan? Kejadian sebelumnya? Dimana kita dibasahi oleh air yang tumpah di aula? Mungkin akan sama seperti itu, atau bisa saja,” Sewil menyeringai keji. “lebih ganas dari sebelumnya.”
“Lebih ganas dari sebelumnya, ya?” Herry ikut tersenyum mendengar pendapat dari Sewil. “Perkiraan Anda sangat luar biasa, Nona Sewil.”
Mendengarnya Sewil tersenyum senang, sementara aku dan yang lainnya hanya saling memandang karena itu artinya akan ada sesuatu yang berbahaya menghampiri kami semua. Dan baru saja berpikir demikian, getaran dari lorong ini semakin kencang, bahkan jadi bergoncang sangat kuat, seperti sedang terjadi gempa yang sangat besar. Aku dan yang lainnya sampai berjatuhan ke lantai dengan bantingan yang sangat kencang, dan baru saja tertimpa hal itu, suara air yang deras semakin terdengar dengan sangat jelas, kemudian,
BYUAAAAAAR!
Gelombang air dingin yang sangat datang dari ujung lorong dan menenggelamkan serta membawa kami semua mengikuti arus yang sangat kencang, tetapi anehnya aku dan yang lainnya sama sekali tidak basah, bahkan kami rasanya seperti sedang terkurung di sebuah ruangan tak terlihat sehingga kami bisa terlindung dari air tersebut.
“Jangan khawatir, Babi-Babiku!” Sewil sedang berdiri tegak di antara kami semua. “Aku telah mengaktifkan sihir perlindunganku untuk melindungi kalian semua! Sejujurnya ini sangat berat, harus melindungi banyak orang sekaligus seperti ini, tapi aku senang karena sihirku sudah bisa berkembang! Jadi, lebih baik kalian lihat saja kehebatanku di sini! Aku, Sewil Crimson yang paling cantik dan hebat di antara para penyihir Blue Sky, akan menangani gelombang air ini untuk kalian, wahai Babi-Babi kecilku!”
Memandangi Sewil yang sedang berusaha melindungi kami semua, membuatku terkagum-kagum melihatnya. “Terima kasih Sewil! Kamu sangat hebat! Aku benar-benar terkagum-kagum melihat kekuatanmu!” Aku sampai berseru-seru pada gadis itu saking terpukau pada dirinya, membuat muka Sewil jadi memerah mendengarnya.
“Cih!” decih Sewil dengan memalingkan wajahnya dariku, menyembunyikan raut memerahnya dari semua orang.
Disitu kami semua terdiam dengan mengamati arus air yang terus membawa kami semua ke titik paling ujung dari lorong ini yang entah di mana, karena aku merasa lorong ini sangat panjang. Aku jadi penasaran, sebenarnya apa kegunaan dari lorong ini selain untuk menguji para penyihir baru? Apakah Kapten Nino punya alasan lain dengan membuat lorong panjang seperti ini? Oh, mungkin saja lorong ini digunakan hanya sebagai tempat penyimpanan barang-barang bekas atau penelitian-penelitian yang rahasia? Semakin dipikirkan, semakin membuatku penasaran.