Cherry - 06

2072 Kata
Saat ini, Aku dan para penyihir baru di Blue Sky sedang diberikan ujian atau tantangan oleh Kapten Nino dan para penyihir senior untuk dinilai dan diamati mana yang layak dan tidak layak dari kami bersembilan untuk menjadi seorang penyihir resmi di Squad Blue Sky. Aku tidak tahu apakah ini sungguhan atau cuma sekedar acara penyambutan, tapi sungguh, demi apapun ini semua terlihat nyata dan berbahaya. Sekarang, aku sedang di dalam sebuah kotak tak terlihat yang dibuat oleh Sewil Crimson sebagai tempat perlindungan dari arus air yang besar di sekitar kami, bukan hanya aku dan Sewil di dalam sini, semua penyihir baru ikut terangkut ke dalamnya. Memang sih, dengan ini kami tidak terlalu terkena semburan ombak dari gelombang  air yang besar tersebut, kami tidak basah kuyup ataupun tenggelam, tapi kami tetap terbawa arus ombak, yang entah ke mana ini berhenti. Di samping itu, aku benar-benar kagum pada kekuatan sihir Sewil Crimson yang mampu melindungi lebih dari satu-dua orang, tapi aku penasaran, apakah dia baik-baik saja? Aku merasa Sewil tampak seperti sedang menahan sesuatu yang sangat berat, padahal dia hanya berdiri di antara kami semua yang sedang terduduk santai di dalam kotak transparan ini. “Sewil, kemarilah, kau juga harus duduk bersama kami,” ucapku memanggil Sewil karena tak tahan melihat gadis berambut merah delima itu yang terus-terusan berdiri di depan kami semua. “Kakimu gemetaran, kau tahu itu.” Mendengar itu, Sewil agak menoleh sedikit ke arahku, tetapi dia tidak menjawabnya dan pandangannya kembali fokus ke depan dan masih seperti sebelumnya, tetap berdiri tegak dengan hening. “Hey! Sewil! Kau ini tuli atau apa? Cherry memanggilmu! Sebaiknya kau turuti perkataannya dan duduk bersama kami di sini!” Veronica ikut bersuara dengan keras untuk menyadarkan Sewil yang terlihat tidak peduli pada ajakanku. Disitu Sewil langsung menatap wajah Veronica dengan kesal. “Jangan menggangguku! Aku sedang fokus, bodoh! Kau pikir mempertahankan kotak transparan untuk melindungi sembilan orang itu mudah!? Jika aku lengah sedikit saja, kotak ini akan pecah dan kita semua akan tenggelam! Sihirku dipengaruhi dari tingkat kefokuskanku, kalau  aku tidak bisa fokus sama sekali, maka aku tidak akan mampu mempertahankan benda atau ruang perlindungan ciptaanku.” Jelas Sewil dengan napas yang terengah-engah dan muka yang sangat berkeringat.  “Sejujurnya ini pertama kalinya bagiku melindungi orang sebanyak ini, aku selalu terbiasa hanya melindungi diriku saja, karena itulah ini masih terasa sangat berat untukku.” Jadi begitu rupanya, setelah mendengar penjelasan singkat dari Sewil mengenai sihirnya, akhirnya aku paham aturan main dari kekuatan Sewil. Sepertinya ruang kotak yang melindungi kami semua bisa tiba-tiba lenyap jika Sewil kehilangan fokus, itulah alasan mengapa gadis itu harus tetap memfokuskan diri pada ruang perlindungannya. Aku benar-benar baru tahu soal hal itu, kalau memang begitu, itu artinya aku telah mengganggu fokus Sewil dengan memanggil-manggilnya sebelumnya, aku jadi merasa bersalah. “Seharusnya kau jelaskan itu dari awal, jangan salahkan kami karena kau saja tidak menjelaskannya secara rinci pada kami.” Kini yang bersuara adalah Ted, lelaki itu tampaknya sedang mengamati sosok Sewil dengan tenang sebelum akhirnya mulai memandangi ke depan. “Hah!? Jadi menurutmu aku pantas disalahkan, begitu!?” Amarah Sewil mulai muncul kembali dan buru-buru aku bersuara agar gadis itu tidak dikuasai oleh emosi sesaatnya. “Sewil! Sewil! Tetaplah fokus! Jangan dengarkan orang-orang di sekitarmu.” Pintaku dengan sedikit berseru karena aku khawatir jika Sewil tidak fokus, maka kami semua akan tenggelam begitu saja ke permukaan air yang sangat deras, itu sangat berbahaya. Mendengar seruanku, Sewil mulai menahan amarahnya dan kembali fokus pada perwujudan dari sihir perlindungannya. “Sebenarnya, air ini akan membawa kita ke mana, Bung?” Kini yang bertanya adalah Wingky, anak itu kelihatannya sudah melupakan rasa laparnya. “Aku penasaran sekali soal hal ini.” “Entahlah,” sahut Anabelle dengan tersenyum tipis menatap wajah Wingky. “Tapi kurasa air ini sengaja dimunculkan agar kita bisa mencapai ke tahap berikutnya.” “Ke tahap berikutnya? Apa maksudnya itu, Bung?” Belum begitu paham, Wingky kembali bertanya, kali ini lebih menekan pada sosok Anabelle di sampingnya. Dengan mengedikkan bahunya, Anabelle hanya tersenyum kecil. “Aku juga tidak tahu pasti, karena itu sebatas dugaanku saja, tapi jika itu benar, mungkin kita sedang dibawa ke tempat di mana babak ke 2 dimulai.” “WOAH!” Wingky terlihat antusias mendengarnya. “Dengan kata lain, kita berhasil melewati babak pertama!? Jadi, ini adalah babak pertama, ya? Gelombang air deras ini adalah babak pertama kita, ya, Bung!?” “Ya, mungkin saja.” Jawab Anabelle dengan menganggukkan kepalanya. Aku, Veronica, Ted, Sewil, Herry, Mars, dan Hallow juga ikut semangat mendengar penjelasan dari Anabelle, kami merasa apa yang dijelaskan oleh gadis berambut perak itu ada benarnya juga. Meski hanya sekedar dugaan saja, tapi itu terdengar sangat masuk akal. Aku jadi penasaran akan seperti apa babak kedua nanti? Kuharap, sih, tidak ada babak-babak selanjutnya lagi, inginnya Kapten Nino dan para penyihir Blue Sky yang lain sedang bersiap-siap menyambut kami di ujung tempat ini, tapi aku tidak boleh terlalu berharap, karena kurasa ujiannya tidak hanya sekedar gelombang air saja. Baru saja berpikir demikian, tiba-tiba saja ruang kotak transparan yang melindungi kami semua retak, dan retakannya terus menyebar dan menyebar seperti telur yang akan menetaskan anak ayam. Sewil melotot lebar melihat ruang ciptaannya akan pecah, sementara yang lainnya terkaget dengan itu, mereka semua benar-benar kebingungan harus bagaimana, aku saja sampai mau mati melihatnya. Dan ketika ruang kotak transparan itu benar-benar pecah, kami semua langsung terjatuh ke permukaan air dan tenggelam di sana, termasuk juga Sewil yang kelihatannya sudah sangat lelah mempertahankan kekuatan sihirnya. Di situ seluruh badanku masuk ke dalam air dan napasku  tertahan oleh air, aku tidak bisa bernapas, sesak sekali rasanya, menyakitkan! Aku harus cari cara agar aku bisa keluar dari air ini, tapi sepertinya mustahil karena arusnya terlalu kencang dan siapapun tidak akan sempat untuk bisa mengeluarkan diri dari gelombang tersebut. Mungkin yang bisa dilakukan manusia di situasi  seperti ini hanya bertahan diri dan bersabar agar air ini bisa cepat sampai di sebuah tempat yang dapat membuang air besar ini ke bawah tanah atau semacamnya. Setidaknya begitu pemikiranku sembari terapung-apung di dalam laut, sampai tak sadar kalau beberapa detik kemudian semua air yang ada di sekitarku tiba-tiba membeku dengan sangat dingin. Bahkan ini lebih menyakitkan dari pada sebelumnya, bukan hanya tidak bisa bernapas, aku juga tidak bisa bergerak dengan leluasa di dalam air yang membeku seperti ini. Tapi ini perbuatan siapa sampai membuat seluruh airnya jadi beku begini!? Ah, aku ingat, di antara kami ada salah satu penyihir yang bisa membekukan segala hal setelah menyentuhnya, dan kalau tidak salah itu adalah sihir milik, PRAY! Suaranya sangat nyaring ketika ada sesuatu yang memecahkan kepingan es yang memerangkapku di dalam air yang beku ini, dan sedikit demi sedikit aku merasakan ada tangan yang menarik badanku dari permukaan, dan lambat-laun tubuhku tertarik dan tertarik hingga akhirnya aku terbebas dari perangkap es. Di situ aku langsung berbaring dan mengambil banyak napas, sungguh  aku benar-benar merasa beruntung bisa diselamatkan seperti ini. Tapi, siapa yang menyelamatkanku? “Apa kau baik-baik saja, Cherry?”  Ketika kudongakkan kepalaku, aku melihat sesosok gadis berambut perak yang dikepang dua, ternyata itu Anabelle Ramirez. “Maaf, telah membuatmu tersiksa seperti ini.” Ah! Aku ingat sekarang! Sihir pembekuan ini adalah milik Anabelle! Dia pernah menjelaskan pada kami semua bahwa dia bisa membekukan segalanya! Ya ampun, aku hampir saja lupa soal itu, tapi syukurlah, kukira air ini membeku secara alami atau semacamnya, jika begitu, aku bisa saja mati di dalam sana kehabisan napas dan tidak bisa bergerak. “T-Terima kasih banyak, aku baru ingat kamu memiliki sihir pembekuan, tidak apa-apa, aku tahu kamu pasti punya alasan mengapa harus membekukan air ini.” Perlahan-lahan, aku membangkitkan badanku dan memandangi sekitar. Bukan hanya aku, yang lainnya pun sedang berbaring dan mengambil napas panjang, sepertinya mereka juga baru saja dikeluarkan oleh Anabelle dari dalam air yang beku. Dan ketika mataku terus melihat ke sekeliling, aku benar-benar terkejut karena seluruh air di lorong ini membeku secara sempurna, tidak ada satu pun yang luput dari sihir pembekuan milik Anabelle Ramirez. Dia gadis yang sangat hebat dan kuat, aku yakin akan sangat sulit untuk mengalahkannya jika kami bertarung satu lawan satu. “Aku sudah mengeluarkan mereka semua, tapi sepertinya yang paling parah adalah Sewil Crimson, dia tidak sadar bahkan setelah aku mengeluarkannya, aku takut sihirku telah membuatnya—” “Jangan cemas, aku yakin Sewil baik-baik saja!” seruku pada Anabelle sembari memotong perkataannya, aku mengatakan itu karena aku tidak mau dia merasa bersalah terhadap apa yang telah dia putuskan. “Penyebab Sewil masih tidak sadarkan diri, itu karena dia sebelumnya dia sangat kelelahan mempertahankan sihir perlindunganya untuk kita, jadi menurutku wajar jika Sewil tertidur lelap karena saat ini tubuhnya sedang sangat membutuhkan istirahat.” “Begitu, ya.” Anabelle hanya termenung sebelum akhirnya dia mengajakku untuk mendatangi Sewil dan yang  lainnya. Setelah kami semua berkumpul di dekat Sewil yang sedang berbaring lemas di permukaan air beku, aku menjelaskan pada mereka bahwa saat ini Sewil baik-baik saja, dia hanya sedang istirahat, kemudian aku juga mengatakan pada mereka kalau ujian ini masih berlanjut dan Sewil tidak boleh ditinggalkan di sini, karena itulah aku memutuskan akan menggendong gadis itu sembari menghadapi babak ke 2 dari ujian ini. “Aku tidak setuju,” Herry Fargio mendadak mengacungkan tangannya dan mengatakan bahwa dia tidak sependapat denganku. “Membawa Sewil yang sedang tidak sadar hanya akan membebani pergerakan kita, kita tidak tahu apa yang akan dihadapi kita selanjutnya, jadi menurutku pilihan yang lebih aman adalah meninggalkan Sewil di sini, karena selain bisa membuat gadis ini aman, juga tidak membebani kita yang akan menghadapi tantangan selanjutnya di rintangan ke 2.” “Ya, aku setuju dengan pendapatmu, Bung!” Wingky melompat dengan tersenyum pada Herry. “Bukan jahat, tapi menurutku itu realistis, kan?” “YA! AKU JUGA SETUJU!” Hallow, si lelaki pemarah berambut putih panjang juga sependapat dengan Herry. Sementara Ted, Veronica, dan Anabelle hanya terdiam sambil menatapku lekat-lekat, seolah-olah mereka mengatakan bahwa mereka juga setuju pada pendapat Herry, apalagi mengingat kalau Sewil sering mempermainkan dan merendahkan orang lain sesukanya, aku jadi bingung harus bagaimana sekarang. Disitu aku hanya menggigit bibir bawahku dan setelahnya, dengan keberanian, aku mulai bersuara lagi. “T-Tapi, bukankah kita harus bekerja sama karena itu adalah syarat agar kita semua lolos dari ujian ini, kalau kita tidak saling bekerja sama dan saling menolong, itu artinya kita telah melanggar persyaratan itu dan yang akan menanti kita di depan adalah kegagalan. Aku minta maaf jika aku menentang pendapat kalian semua, tapi sungguh, aku benar-benar tidak ingin meninggalkan Sewil sendirian di sini. Apakah kalian tidak merasakan hal yang sama denganku? Bagaimana kalau Sewil dimakan oleh monster di sini? Atau gelombang air itu kembali muncul di sini? Bukankah dia akan… pokoknya aku tidak ingin meninggalkan Sewil sendirian di sini, bahkan jika itu membuat kalian merasa terhambat dan terbebani, aku rela tidak melanjutkan ujian ini untuk menemani Sewil di sini!” Mendengar semua ucapanku, membuat mereka semua terbelalak, bahkan Veronica dan Ted sampai menganga lebar, kaget dengan idealismeku yang sangat sulit untuk dirobohkan. Sekali aku bilang A, maka akan selamanya A, mungkin begitulah aku di mata mereka semua. Padahal tidak demikian, aku hanya tidak tega meninggalkan seseorang sendirian di lorong yang menyeramkan seperti ini. Ya, aku sadar, Sewil memang memiliki kepribadian yang buruk dan terkesan jahat, tapi tetap saja, mau bagaimana pun, dia itu manusia, sama sepertiku. Menurutku, sebagai sesama manusia, seharusnya kita bisa saling menolong dan menemani, terlepas bagaimana kepribadian dari orang tersebut pada kita. Itulah yang membuatku tergerak untuk tetap bersama Sewil dan menentang mereka semua. “Cherry, aku paham perasaaanmu, tapi bisakah kau lihat situasinya dulu?” Kini, Veronica berusaha membujukku agar aku mau meninggalkan Sewil dan melanjutkan ujian ini. “Maaf, tapi aku tidak ingin meninggalkan siapapun di sini. Aku tidak peduli bagaimana sikap Sewil padaku, tapi yang jelas, aku tidak ingin meninggalkannya. Kalau kalian ingin pergi, tidak apa-apa, pergi saja. Aku yakin kalian bisa melalui rintangan-rintangan selanjutnya tanpaku.” “Tidak, Cherry! Bukan itu maksudku!” Veronica berseru kencang ke wajahku, mungkin karena kesal aku tidak memahami perkataannya. “Veronica, apakah kau ingat, Sewil sebelumnya melindungi kita semua dengan seluruh kekuatannya, dan seharusnya sekarang giliran kita untuk melindunginya!” “Kau ini keras kepala sekali, ya! Memangnya kau dapat apa setelah melindungi gadis menjengkelkan sepertinya! Bahkan aku yakin, dia akan jijik karena kaulah yang menemaninya di sini! Jadi tolong lihat situasinya dulu, Cherry! Sebaiknya kau fokus pada dirimu sendiri di sini! Ya, aku tahu kita memang diperintahkan untuk bekerja sama, tapi tetap saja, hasil akhirnya hanya ditentukan oleh kemampuan kita masing-masing!”
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN