Bryan mulai berjongkok. Pria itu menatap wajah istrinya yang sendu. Ada sisa kesedihan pada wajah Rere saat ini. Dan hal itu semakin diyakinkan karena ada sisa air mata Di sudut mata istrinya. Membuat hati Brian teriris pilu. Brian yakin Rere habis menangis. Dan dia berpikir mungkinkah semua itu terjadi karena kata-katanya? Namun, saat diingat-ingat terakhir kali Rere tampak senyum padanya dan tidak ada masalah sama sekali. Lalu mengapa Rere menangis? Kini pria itu mulai mengulurkan tangannya. Gerakan jemarinya untuk mengusap puncak kepala istrinya yang ditutupi oleh mukena yang tadi siang masih digunakan. Ingin sekali Brian membangunkan Rere untuk melaksanakan salat ashar. Tapi rasanya Tak tega jika harus membangunkan istrinya dalam kondisi seperti ini. Dan Bryan pun memilih untuk