Aurel hanya bisa menyimak setiap kata yang menyapa indera pendengaran nya. Wanita itu benar-benar sudah tahu..hanya saja ingin mendengar semuanya dari bibir suami tercinta. Hingga akhirnya lagi-lagi dia mendengar hempasan napas berat Sang suami. Kini Aurel pun memberanikan diri untuk angkat bicara. "Kau harus segera menemui Raynand. Bicarakan hal ini baik-baik. Jangan sampai masalah menjadi berlarut-larut," ucap Aurel pada suaminya. "Raynand tak mungkin mau bicara lagi dengan ku. Yang ada aku hanya dijadikan samsak," ucap Rayyan. "Itu resiko mu, sudah tahu Raynand seperti itu. Tapi kamu malah melakukan hal ini tanpa pembicaraan dengan nya," ucap Aurel menanggapi dengan santai. Begitu santai hingga Rayyan menoleh ke arah istrinya. Dia tak menyangka Aurel sesantai ini menanggapi semu