Bab 15. Where's Beatrice?

2028 Kata

Sunyi, senyap, tak terdengar suara, bahkan helaan napas. Ruangan luas ini seolah meredam semua bunyi-bunyian yang ada. Beatrice menggigil di tempatnya, di kaki sofa tempat Selena menghempaskannya. Dia tidak berani bergerak sejak beberapa saat yang lalu, posisinya tetap sama. Kedua tangan memeluk lutut, kepalanya terbenam di antara kedua lutut, menunduk dalam-dalam sehingga hanya sebuah gundukan berwarna pirang yang terlihat, dan bahu mungil yang bergetar. Dia menangis tanpa suara saking takutnya dengan kata-kata yang terlontar dari mulut Mama. Tidak ada yang lebih mengerikan dari ancaman Mama barusan. Berpisah dari Alexant merupakan mimpi buruk baginya, dia tak ingin itu terjadi. Alexant adalah segalanya, bersama Alexant selamanya adalah mimpinya. Jika harus dipisahkan dari Alexant, lebih

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN