Sebelumnya Ren sudah pernah menghisap darah Arisa, kala ia berubah menjadi seorang vampir. Hanya saja, kala itu darah Arisa terasa sedikit asin dan berbau amis saja. Tak berbeda jauh dengan darah biasa yang Ren kenali. Aroma darah segar yang tentu saja semua orang juga tahu. Akan tetapi, kali ini rasa darah yang Ren hisap benar-benar berbeda. Ren merasakan aroma manis yang segar dari darah tersebut. Apa lagi, rasa itu sangat berbeda dengan darah manusia yang Ren pernah coba hisap. Darah yang terasa menjijikkan dan tidak mampu ia telan. "Arisa, aku menyukai darahmu. Sungguh aku sangat menyukainya!" ungkap Ren setengah berbisik seraya mengusap ujung rambut Arisa dan menciumnya. Sementara itu, Arisa masih gemetar ketakutan. Ia masih mencoba mencerna apakah Ren berbubah atau masih sepert