14. Insiden Pagi

2003 Kata

Kiran sampai di rumah sudah malam karena lagi-lagi harus lembur menyelesaikan pekerjaan. Berjalan gontai masuk ke dalam rumah. Tampak sepi dan lengang seperti biasanya. Karena hari memang sudah malam dan lampu rumah memang belum dinyalakan. Elang, bocah itu tidak terlihat batang hidungnya. Lampu menyala dan ruangan menjadi terang. Banyaknya pekerjaan saat di kantor telah menyita banyak tenaga. Kiran begitu saja merebahkan tubuhnya di atas sofa setelah sebelumnya ia menaruh tas kerja beserta laptop di atas meja. Lega rasanya begitu punggung menyentuh empuknya sofa. Rasa pegal karena seharian hanya duduk berkutat pada pekerjaan terbayarkan sudah. Perlahan Kiran mulai menutup mata karena kantuk mulai menyerang. Di tengah lelapnya dia tertidur, seperti nyata atau bukan, tapi yang Kiran rasak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN