18. Kiran! Kau Sungguh Keterlaluan

1787 Kata

Elang masih berdiri di belakang tubuh Kiran mengintip melewati bahu perempuan itu. Sengaja Elang melakukannya karena ingin melihat bagaimana reaksi Kiran ketika mereka serapat ini. Benar saja. Kiran langsung terdiam dengan tubuh yang terlihat begitu tegang. Kepala Elang semakin condong ke depan merangsek mendekat. Namun, apa yang Elang lakukan justru mendapat cercaan dari mamanya. "Aduh Elang ... kenapa kamu di sini. Jangan mengganggu Kiran. Mama sedang mengajarinya membuat kue. Agar kelak jika kalian sudah punya anak, Kiran pun sudah pandai membuat sendiri kue untuk kalian." Elang menganga mendengar ocehan mamanya. Anak? Kenapa terlalu jauh sekali pemikiran mamanya. Bahkan perkara anak ini tak pernah sedikit pun terlintas di benak Elang. Yang benar saja. Bagaimana mereka akan memiliki a

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN