Suara isak tangis yang terdengar kini sudah berubah menjadi keheningan yang teramat sunyi. Kedua mata sipit itu hanya bisa membalas tatapan nanar seorang wanita yang berada di bawah kuasanya saat ini. Setelah kata kramat itu di sebutkan rasanya sebuah atmosfir kehangatan berubah menjadi dingin yang tak tertahankan. Cengkraman tangan William melemah dalam genggaman tangan Elena. Gemuruh jantungnya berdegup dengan kencang. Seolah akan meledak sebentar lagi. Rasa sesak dan kesakitan yang mulai menutupi hati dan akal pikirannya. William mengangkat tubuhnya dari Elena. Wajahnya yang memerah karena kesal sekarang berubah datar tanpa ekspresi. Elena mengatakan kata cerai dan perpisahan seolah hal itu adalah sebuah sentruman menyakitkan yang langsung membuat otot-otot tubuhnya melemah. William m