Liam terpaksa lembur. Banyak pekerjaan yang harus diselesaikan, terlebih tadi pagi dia juga sempat absen hingga siang untuk ke makam Darin. Sebenarnya tidak masalah baginya, karena selama ini dia memang dikenal betah di kantor. Hanya saja sekarang dia pulang pergi bareng Shera. Kalau Liam lembur, berarti kakak iparnya itu juga terpaksa pulang telat. Sudah tiga jam lebih duduk satu meja dan saling berhadapan di ruang kerja Liam, mereka berdua masih sibuk dengan laptopnya. Bisa saja Shera minta jemput Jeje kalau memang ingin pulang lebih dulu, tapi justru memilih tetap tinggal dan membantu mengerjakan yang sekiranya dia mampu. Itu juga berguna untuk dia sendiri supaya lebih memahami data dan kondisi pemasaran LinZone, mengingat dia adalah orang baru disana. “Lapar belum? Kalau sudah lapar