Bab.44 Terbakar Cemburu

1836 Kata

Senyum di bibir Ocha merekah lebar melihat bocah kecil ganteng yang nemplok di pelukan mamanya itu. Ganesh bahkan lebih menggemaskan dan imut dari yang dilihatnya di foto. Semakin kagum dia disuguhi sifat lembut keibuan Shera ke anaknya. “Sudah makan belum?” tanya Shera merapikan rambut Ganesh. “Sudah, tadi makan burger sama es krim.” Pertanyaan itu dijawab oleh Liam setelah meletakkan tas belanjaan barang milik Ganesh, lalu duduk di kursi samping Shera. “Kamu mau kopi? Aku pesankan ya?” tawar Shera, tapi Liam menggeleng tidak mau. Yang membuat Ocha melongo ketika pria yang setahunya adalah om dari Ganesh itu justru dengan santainya meraih gelas jus milik Shera dan meminumnya. Biarpun ipar tetap saja hal seperti itu terlihat tidak lazim. Atau memang ada hal lain tentang mereka yang ti

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN