Sepeninggal Shera seperti orang bingung Liam terus saja melempar tatapannya ke arah pintu lobi. Padahal jelas-jelas kakak iparnya itu sudah tidak mungkin terlihat lagi oleh matanya. Antara ingin menyusulnya keluar, atau juga berharap tiba-tiba Shera akan kembali sehingga dia bisa melihatnya lagi. Liam terlihat gusar. Berdiri tidak tenang di depan lift dan beberapa kali menghela nafas kasar, sampai Nay pun dibuat mengernyit. “Kenapa seperti cemas gitu? Bang Liam masih punya kerjaan?” “Nggak,” gelengnya menoleh dengan senyum yang terlihat kaku. Namun, selanjutnya Nay justru menyinggung soal Shera hingga membuat pikiran Liam makin tertuju pada wanita yang semalam berbagi ranjang dengannya itu. “Kak Shera hebat ya? Sekalinya masuk langsung bisa menduduki kursi wakil manajer LinZone. Apalag