Dari balik masker hitam yang Liam kenakan, dia menyeringai menatap anak buah Cakra yang berjaga di pintu depan mulai panik melihat mereka datang dengan menyeret perusuh di Mirror. Mungkin tidak menyangka kalau kali ini Mirror akan datang membuat perhitungan, karena sebelumnya tidak pernah merespon kekacauan yang mereka buat. “Hati-hati! Kamu sama Hera jangan terlalu jauh dari dariku!” ucap Liam memperingatkan kedua sepupunya itu. “Hm,” angguk Jingga mencepol rambut panjangnya. “Kayak biasanya kita mau tawuran ya?” celetuk Hera malah cengengesan sambil memasang keling besi lancip itu melingkari keempat jari tangan kanannya. Bicara soal berkelahi kedua gadis itu jelas sudah jagonya. Pulang sekolah dengan keadaan babak belur karena tawuran atau jatuh saat ikut balap liar juga sudah biasa.