Bukan cuma Ganesh yang antusias saat hari itu mau diajak berkunjung ke rumah Kenes, Shera juga gugup karena mau dihadapkan langsung dengan boss besar LinZone. Mimpi pun tidak pernah terpikir dia akan mendapatkan kesempatan sebagus ini, mengingat bukan hal mudah untuk bisa masuk ke perusahan farmasi raksasa itu. Sedikit tidak percaya diri, meski dia sudah punya pengalaman kerja di perusahaan mendiang suaminya dulu. Khawatir mereka punya standart jauh diatas kriteria yang dia miliki. Tapi sudahlah, apapun hasilnya yang penting dia akan mencoba maju lebih dulu. “Baju Ganesh nggak banyak kan?” tanya Liam saat Shera menyuguhkan kopi di depannya. “Nggak, terpaksa ditinggal disana semua.” Shera menggeleng, lalu duduk untuk sarapan. Ada roti bakar keju dan isi daging salad. Selama hampir semi