"Tadi bos, mau bicara apa?" Pak Agam bertanya padaku. Diantara banyak Pak Arjuna, Pak Furqon dan Pak Sam. AKu rasa, bicara dengan pak Agam ini lebih nyaman. AKu yakin sekali laki laki ini, bukanlah se jenis laki laki yang mudah tertarik pada seorang perempuan. Maksudku, bukan ingin mengatakan bahwa aku ini begitu mudah membuat lawan jenis ku tertarik. Hanya saja, dari cara Pak Agam bicara padaku. Beliau ini terlihat datar dan biasa saja. Aku duduk di depan Pak Agam, dengan makanan yang aku bawa. Setelah bertemu dengan Pak Arjuna, aku langsung ke kantin dan memilih makan siang ku. Kemudian membawanya ke meja kosong yang hanya ada di depan pak Agam saja. Mungkin karena saat ini sedang waktunya istirahat sehingga semua tempat duduk menjadi penuh. "Oh, itu ..." Aku enggak menyiapkan jawa