“Hehehe, kamu sudah gak sabar ya, Lin?” Hendra kembali menggoda Erlin yang kini sudah tidak peduli lagi antara mau dan malu. “Kamu jahaaat Mas,” hanya itu yang bisa Erlin ucapkan untuk menutupi rasa malunya yang kini kembali datang menyergapnya. “Kamu suka kan?” goda Hendra lagi dengan tetap tidak melepaskan kepala rudalnya yang menempel pada bibir vgina Erlin yang sudah basah kuyup. “Tau, ah!” sergah Erlin kesal. Sepertinya Hendra ingin mempermainkan perasaan dan birahi istri temannya itu. Dia ingin benar-benar menguasai Erlin secara lahir dan batin, setidaknya untuk hari ini. “Erlin kamu mau khontolku masuk dalam mmekmu?” Hendra sengaja menggoda perasaan istri Rafael itu dengan kata-kata yang sangat vulgar dan tenttu saja tidak perah dia ucapkan pada Erlin sebelumnya. “Gila kamu,
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari