Kebuasan Hendra

1613 Kata

“Jangan berbuat bodoh, atau kamu akan menyesal selamanya,” ancam Hendra sambil melepaskan pelukkannya, namun belatinya masih menempel di pipi Erlin. Erlin bisa sedikit bernapas lega dan menyeka air matanya. Lalu membalikan tubuhnya menghadap Hendra yang sedang berdiri di depannya sambil melucuti pakaiannya hingga yang tersisa singlet dan celana dalamnya. Jantung Erlin kembali dag-dig-dug tak karuan. Ingin berlari namun takut mati, karena sebelah tangan Hendra masih tetap memegang pisau belatinya dan siap menancapakannya pada dirinya. Hendra menatap Erlin yang memandangnya nanar dan kaku, “Kalau kamu bersedia mengikuti semua keinginanku, maka semua rahasiamu akan tertutup. Aku tahu beberapa hari lalu kamu sengaja datang ke rumahku dan mengintip rudalku dengan penuh nafsu. Aku akan men

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN