2. Al Nada

1640 Kata
                                                                                    ***                                                                     Selamat membaca.                                                                                 ***                                         Simpan aku di hati kamu yang paling dalam, simpan kisah kita di sudut hati kamu yang paling buncu, dan jangan rindukan aku, karena seberapa dalam pun kamu merindukanku, kamu tidak akan pernah melihaku kembali.                                                                               ***             Nada, perempuan yang baru saja menginjak kelas sebelas di sekolah menengah atas itu memincingkan matanya, perempuan itu mengelilingi kelasnya dengan matannya yang bulat sempurna, perempuan dengan rambut sebahu dan tinggi semampai itu kembali menghembuskan napasnya saat Kevand, teman dari masa kecilnya kembali melanggar janjinya untuk yang kesekian kalinya, laki-laki itu kembali melanggar apa yang sudah mereka sepakati bersama.             Mata Nada sudah memamans, sedetik lagi saja mungkin mata itu akan mengeluarkan air mata yang begermuruh datang dari dadanya yang terasa sangat sesak itu, untuk kesekian kalinya Nada tidak bisa menahan perasaan dongkolnya lagi, sedikit Nada jelaskan kenapa Nada bisa langsung menangis seperti ini hanya karena laki-laki itu, hanya karena Kevand kembali melanggar janjinya.             Kevand adalah teman sepermainan Nada sejak kecil, sejak bahkan tidak tahu apa itu artinya teman, sejak Nada tidak mengerti bahwa mencari teman itu sangat susah, sejak Nada tidak tahu bagaimana caranya berteman itu bagaimana, tapi Kevand hadir, sebagai pelengkap Nada sejak ia masih kecil, tapi Kevand hadir sebagai teman yang baik untuk Nada, tidak bisa dipungkuri, bahkan sampai saat ini Nada sendiri bisa dikatakan tidak bisa hidup tanpa laki-laki itu, semua tentang Kevand, semua tentang laki-laki itu adalah bagian dari hidup Nada, tapi sialnya saat ini laki-laki itu benar-benar membuat Nada sakit kepala, ia, Kevand memilih kembali bersama dengan perempuan yang bahkan namanya saja tidak ingin Nada sebutkan sampai kapan pun.             Perempuan itu sudah menghancurkan hati Kevand sebelum waktu ini, dan itu benar-benar membuat Nada tidak terima dengan itu semua, ya, Kevand dan Mikha, perempuan yang abru saja Nada cemburui itu pernah menjalin hubungan, saat itu Nada yang masih setia menjadi sahabat Kevand jelas sangat bahagia karena mendengar kabar bahagia itu, tapi sialnya, disaat hubungan kevand dan Mikha yang berusuia enam bulan, Mikha kedapatan menduakan perasaan Kevand di depan mata Nada sendiri.             Nada tidak tahu apa dirinya keterlauan atau tidak, tapi, setelah itu, setelah kejadian itu ternyata bukan dirinya saja yang tahu, ternyata Kevand juga mendapati hal yang menyakitkan itu dengan kedua bola matanya, terlebih saat Kevand yang datang kepadanya dengan derai air mata yang membuat Nada tidak tahan, ya, temannya itu, sahabatnya itu menangis, ia menangis di depan Nada karena kelakuan Mikha.             Nada tahu sekali bagaimana perasaan Kevand yang jatuh sedalam-dalamnya kepada Mikha, Nada sendiri tahu sekali bagaiman selama Mikha dan Kevand berhubungan Kevand sungguh menjadikan Mikha ratu di hatinya, tapi, malam itu, bukan hanya Nada saja yang rasanya disambar petir saat mengentahui bahwa Mikha sama sekali tidak memiliki kesetiaan kepada Kevand, tapi, Kevand yang memiliki hubungan bersama perempuan itu juga jelas tidak akan mengira bahwa Mikha melakukan hal itu di belakang dirinya, perempuan itu, benar-benar membuat hati Kevand patah.             Semenjak kejadian itu Nada tahu sekali hubungan Kevand dan Mikha diputuskan kembali berteman, dalam kesempata itu memang Mikha meminta ma’af kepada Kevand tentang apa yang sudah ia perbuat, dan Nada tahu sendiri, bahwa Kevand sudah mema’afkan perempuan itu, Nada awalnya tidak ingin ikut campur dengan urusan laki-laki itu, Nada pikir yang penting Mikha mengakui apa yang sudah ia perbuat kepada sahabatnya itu, dan itu selesai, Nada tidak akan marah kepada perempuan itu, mengingat itu adalah urusan perasaan Kevand dan Mikha, tapi, Nada sebenarnya hanya mewanti-wanti agar Kevand tidak lagi terjerumus dalam hal yang menyakitkan itu, bayangkan saja, Nada melihat teman masa kecilnya, menangis di depan matanya, bayangkan, betapa saat itu Nada merasakan hatinya bergemuruh tak suka, Mikha benar-benar menghancurkan hatinya sekaligus hatinya Kevand.             Sejak Nada tahu bahwa Kevand mema’afkan kesalahan Mikha, Nada sendiri tahu bahwa Kevand kembali dekat dengan Mikha, Nada juga tahu bahwa dirinya terlalu egois dan perasa karena selalu saja melarang laki-laki itu untuk jalan bersama dengan Mika, sejak mengetahui kembali kedekatan Kevand dan Mikha, Nada juga sudah sering kali melarang sahabatnya itu untuk kembali dekat, tapi Keband selalu saja membantah kedekatan itu, Kevand mengatakan bahwa ia dan Mikha hanya berteman, hanya itu, dan tidak akan lebih dari status teman.             Kevand hanya berucap, “aku sama dia cuman temen loh Nad, masa sudah putus enggak boleh temenan,” kata Kevand saat Nada sering kali mengingatkan laki-laki itu bahwa jangan terlalu dekat dengan Mikha, Nada sekali lagi bukannya berniat melarang atau mengekang sahabatnya itu, tapi Nada sungguh tidak ingin Kevand kenapa-kenapa, Nada tidak ingin Kevand merasakan sakit lagi.             Kali ini, hal yang paling membuat hati Nada bergemuruh adalah, ia kembali melihat kedekatan Kevand dengan Mikha, laki-laki yang menjadi sahabatnya itu kini benar-benar berdekatan dengan Mikha, kalau orang lain mengatakan Nada cemburu, tidak, Nada saama sekali tidak cemburu, untuk apa ia cemburu kalau Kevand masih ada di sisinya, lagi pula selama ini ia dan Kevand benar-benar hanya berteman tanpa ada menyimapn perasaan di masing-masing hati.             Ya, Nada dengan jelas mengatakan bahwa ia dan Kevand hanya berteman, benar-benar berteman tidak ada sama sekali diantara mereka berdua menyimpan perasaan satu sama lain, Nada tiak menyangkal kalau orang lain mengatakan tidak ada persahabatan antara lawan jenis yang benar-benar persahabatan tanpa cinta, tanpa perasaan menyukai yang lebih ke lawan pasangan itu, tapi, Nada dan Kevand, dua orang itu bisa membuktikan, mereka bisa membuktikan bawah mereka benar-benar hanya sebatas sahabat yang saling menyayangi, saling mendukung tanpa ada perasaan ingin memiliki pada diri masing-masing.             Nada bisa melihat dari tempatnya beridiri, memandang Kevand yang mengajak Mikha pulang sekolah bersama, bukan, bukan karena Nada cemburu, hanya saja Kevand sudah berjanji kepadanya untuk pulang bersama, dan itu benar-benar membuat Nada kesal, kalau Kevand tidak bisa menepati janjinya kepada Nada, maka jangan berjanji, Kevand tidak usah berjanji apa pun kepada Nada.             "Yuk, Mik sini aku bawain tas kamu," tawar Kevand kepada perempuan itu, laki-laki itu lupa, lupa bahwa sudah mengajak Nada pulang bersama, yang sama saja artinya, Kevand akan membuat Nada marah lagi, ditambah saat ini kalau Kevand kembali berdekatan dengan Mikha, ditambah dengan kesalahannya yang ini, mengingkari janjinya kepada Nada. Kevan tertengun, melihat Nada yang pergi menjauh dari kelas, sebelumnya tadi, sebelum Kevand benar-benar mengajak Mikha pulang, laki-laki tadi sudah mengajak Nada untuk pulang bersama. Ya, rumah yang berdekatan, rumah yang hanya berseberangan jelas membuat Nada dan Kevand selalu berangkat dan pulang sekolah bersama.             Nada mendesah pelan saat melihat Mikha menyerahkan tasnya kepada Kevand, Kevand benar-benar kepala batu, sudah berapa kali ia mengatakan kepada Kevand agar tak berhubungan dengan perempuan itu, tapi Kevand masih saja melakukanya, masih saja membuat Nada kesal dan ngambek seperti ini, Kevand seolah tidak kapok dengan apa yang dilakukan Nada padanya karena urusan Mikha.             Sudah beberapa kali Nada ngambek kepada Kevand, tidak dalam hitungan jari, bahkan rasnaya Nada sendiri sudah muak karena harus ngambek terus menerus kepada laki-laki itu, Nada saat itu hanya menggeretak Kevand, hanya mencoba untuk menakuti Kevand, tapi, Kevand tetap akan menjadi Kevand yang keras kepala dan melakukan apa yang ingin ia lakukan, ya, dia memaklumi dirinya, meminta ma’af ke Nada, tapi besoknya, besoknya Kevand kembali melakukan hal seperti itu lagi.             Nada memegang tangan Aldiel Hanendra, teman cowoknya yang selalu menjadi teman sekelompoknya bila kelompok itu dilihat dari absensi kelas. "Iel, gue ikut pulang dong Iel," pinta Nada, tanpa mau mengikuti apa yang ingin dibicarakan Iel, Nada langsung menarik laki-laki itu hingga ke parkiran motor, di mana motor Iel terparkir.             Biar Kevand merasakan kengambekan Nada kali ini, Nada benar-benar muak dengan Kevand, sudah ia katakan pada Kevand bahwa ia tidak suka dengan Mikha, tapi laki-laki itu masih saja menjadi bodoh, seolah tak tahu apa-apa, seolah tidak melihat dengan apa yang dilakukan Mikha padanya, apa Kevand tidak tahu bahwa Mikha menganggap Kevand menjadi laki-laki bodoh yang bisa dibohongi, selama ini? Menganggap laki-laki itu bisa ditipu dan diperalat? Sebagai sahabat jelas saja Nada sudah mengatakan semua apa yang ia tahu, mengatakan kebenaran yang terjadi di depanya itu, tapi Kevand seolah menutup mata dan pikirannya atas apa yang terjadi diantara hubungannya dan Mikha itu, dan itu jelas saja membuat Nada murka kepadanya, kepada Mikha juga.             "Tapi Nad, kita beda arah," jawab Iel laki-laki itu pun menatap Nada dengan tatapan yang bertanya, ya, dia tahu Nada memang perempuan yang sering sekali berlaku seenaknya, tapi, Nada tidak bisa melakukan ini padanya, ia dan Nada beda arah rumah, dan Iel tidak bisa mengantarkan perempuan itu begitu saja.             "Lo nggak mau nganter gue? Gue ditinggal Kevand soalnya," jawab Nada dengan tatapan sendu, perempuan itu pun turun dari tempat duduknya – di atas motor Iel, lalu berjalan meninggalkan Iel dengan motornya, toh apalagi yang Nada lakukan kalau Iel tidak mau mengantarnya? Memaksanya? Rasanya tenaga Nada saat ini sudah habis, Nada terlalu lelah untuk kembali merengek kepada laki-laki itu, lagi pula kalau Iel tidak mau mengantarnya yasudah, Nada tidak bisa juga melakukan apa-apa.             Iel mendesah melihat apa yang dilakukan Nada padanya, saat tadi Iel di kelas dan tangannya ditarik oleh Nada untuk ke parkiran dengan perempuan itu, Iel tidak buta dan tidak tuli, Iel dengan jelas melihat Kevand yang masih ada di kelas, bahkan laki-laki itu juga memanggil Nada untuk tidak pergi dari kelas, dan Iel juga dengan jelas mendengar suara Kevand itu. Iel kembali menarik napasnya, menatap Nada, ini hal yang paling Iel tidak suka di hidup ini adalah melihat perempuan yang mengambek seperti ini, dan Iel benar-benar tidak bisa seperti ini.             Iel tidak suka dengan perempuan atau dengan orang suka ngambek seperti ini, Iel adalah laki-laki yang to the point, ia akan dengan jelas mengatakan apa pun, dan tidak ingin meribetkan dirinya dengan hal-hal yang seperti ini.  "Nad, Nad yaudah ayo naik, gue antar,” tahan Iel, ia juga tidak bisa membiarkan Nada yang pulang sendirian dalam mood marah-marah seperti ini, salah-salah nanti Nada malah memarahi semua orang yang ada di sekitarnya, atau melakukan hal-hal yang di luar akal sehatnya, bisa saja kan?             Nada terenyum bangga mendengar ucapan itu keluar dari mulut Iel, benarkan Iel tidak mungkin meninggalkan dirinya sendiri pulang, Iel memang terbaik daripada Kevand!                                                                                     ***
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN