Oma mulai tersenyum lega sebab ia semakin merasa senang jika Leonard akan segera membawa Lyora pergi dari sana. Oma genggam satu tangan Lyora dengan lembut. Ia juga menatapnya penuh cinta seakan-akan begitu bahagia melihat cucunya yang sebentar lagi akan menikah. Karenanya, kembali Lyora merasa bahagia walau bahagianya itu bukanlah sebuah kenyataan. “Selamat ya, Nak. Oma, swear. Oma sangat bahagia karena apada akhirnya, kamu bisa berbahagia dengan seorang lelaki yang pasti sudah kamu dambakan sejak lama.” Kini pandangan mata Oma beralih kepada Leonard. “Oma, tidak memiliki satu alasan apapun untuk menolak lamaran kamu kepada, cucu tunggal, Oma ini, Nak. karena, Oma, yakin. Jika memang kamulah takdir, Lyora,” lanjut Oma lagi penuh keyakinan. Sebab setelah ini, Oma sudah tidak perlu lagi ber