Dia Putrimu! Bukan milikku

1903 Kata

Ryota membawa Krystal untuk mengantar Arsyla pulang. Karena saat itu sudah malam, dia tidak tega membiarkan Arsyla naik taksi. Duduk di kursi belakang, Arsyla sedang bertelepon dengan rekan satu timnya. Karena akan ada turnamen basket, dia dan teman-temannya sibuk latihan akhir-akhir ini. Sedangkan duduk di depan, Krystal sudah tertidur. Dia menghabiskan banyak energi untuk les sore tadi, tidak ada kesempatan untuk tidur. Sisa energinya dihabiskan untuk menonton konser. Ryota sesekali melihat ke samping. Entah mengapa, melihat wajah lelap gadis itu sedikit membuatnya merasa sedih. Ketika melihat Krystal, dia seperti sedang melihat dirinya sendiri. Krystal masih memiliki orangtua, tapi ibunya mengirimkannya pergi setelah menemukan calon suami. Ayahnya tidak terlalu peduli, apalagi denga

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN