PART. 20 HAMIL

1143 Kata

Sudah lebih satu bulan sejak Raja menandatangani surat gugatan ceraianya atas Rani. Harusnya mereka datang ke Pengadilan Agama untuk melakukan mediasi. Tapi pengacara kedua belah pihaklah yang mengurus semuanya. Raja baru saja pulang dari kantor. "Rani mana, Bik?" "Di kamarnya, Tuan." Bergegas Raja menaiki tangga menuju lantai atas, rasa rindu tidak tertahan lagi, padahal mereka baru tadi pagi berpisah. Tanpa salam, ataupun mengetuk pintu lebih dulu, Raja langsung membuka pintu kamar Rani yang tidak terkunci. Dilihat Rani tidur dengan selimut rapat menutupi tubuhnya. "Rani!" panggilnya lembut, ditepuk pelan pipi Rani. Rani menggeliat pelan, lalu membuka matanya. Bibir Rani mengukir senyuman. "Belum mandi ya?" 'Belum.' "Mandi berdua mau ya." Tanpa menjawab, Rani mengangkat ked

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN