BAB 17 : Sadar, Ayya!

1685 Kata

Mas Aiden menarik kursi khusus untukku sesampainya kami di meja kosong sebuah restoran tak jauh dari hotel. Aku tersenyum tipis atas perhatiannya, kemudian duduk. Mas Aiden berpindah ke kursi di hadapanku, memandang nyaris tanpa ada sebuah kedipan. Seandainya ... seandainya aku tidak memergoki pria itu menelpon seseorang—yang kemungkinan wanita bergaun putih semalam, maka aku akan langsung terjun dalam perasaan bahagia yang tak terbendung. “Jangan liatin kayak gitu, Mas! Malu ih!” ucapku seraya tersenyum kemudian menunduk. Pria itu juga tersenyum lalu memanggil pelayan restoran. Aku memesan makanan, dan Mas Aiden hanya meminta disamakan menunya denganku. Seharusnya, pipiku sudah semerah tomat matang sekarang. Seharusnya. “Rasanya, istimewa lagi setelah kamu muncul di depan saya, Ayy

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN