Author pov "Cemburu? No no aku nggak boleh cemburu sama gadis bucin itu! Hellow Ardan sudah memilihku!, yah meskipun gadis itu cantik bak model iklan sih," desis Aisya dalam hati meskipun dengan senyum terpaksa karena Ardan mendapati Aisya berdiri mematung di depan pintu kantornya dengan ekspresi datar tanpa ekspresi. "Aisya Sayang... Sini masuk!" Ardan menghampiri Aisya lalu menggiringnya masuk dihadapan Aira, lalu memperkenalkannya pada Aisya meskipun Aisya tak menyukai Aira dekat-dekat dengan suaminya, Aisya berusaha bersikap sopan. Pertemuan kedua itu masih dengan atmosfer yang sama, saling melempar senyum sinis. Tak dipungkiri, dari awal pertemuan Aisya memang tak menyukai Aira. "Kalian pasti sudah pernah bertemu sebelumnya, tapi aku yakin kalian belum saling mengenal dengan baik