"Niar!"
Esti menyerukan namanya sesaat setelah ia turun dari mobil Aksa di depan pintu pagar kosan. Diteruskannya langkah kaki masuk ke pekarangan kosan sembari mengedikkan mata bertanya-tanya kepada Esti ada apa.
Esti bukannya menjawab malah memandangi Niar dengan tatapan yang entah. Niar sampai mengernyit heran dengan sikap teman kosan yang sudah seperti saudaranya sendiri itu.
"Ada apa, sih, Es? Muka kamu aneh gitu?" tanya Niar akhirnya. Penasaran dengan apa yang terjadi.
"Habis berapa kamu nraktir kami, kemarin?" Esti memindai kedua mata Niar sembari mengucapkan tanya.
"Eh, apa?" Seperti tak paham maksud pertanyaan Esti, Niar bertanya memastikan.
"Kami mau ganti. Sebut berapa harganya, Ni!" Esti mengulangi leb8h gamblang. Kali ini Niar mulai paham apa maksud gadis itu.
"Apaan, s
