Seharian itu ponsel Niar dimatikan oleh Aksa. Ia tak ingin kekasihnya diganggu oleh kekepoan sang kakak tentang keberadaan dirinya.
Setelah makan siang bersama tadi, Aksa meminjam mobil Bagas dan memakainya untuk jalan berduaan saja dengan Niar. Bagas dan Riko mengalah dengan naik taxi pulang ke rumah masing-masing. Kadang pengorbanan memang diperlukan sebagai tanda kesetiaan pertemanan, kata Aksa sambil terbahak mengasihani mereka berdua.
Niar yang tak ada acara juga sebab sedang malas berada di kosan dengan teman-teman yang tak lagi seasyik dulu pun menurut saja. Daripada pulang ke kosan juga suasana gak nyaman untuknya.
"Ke mana kita, nih?" Aksa menanyai Niar sambil menstarter mobil.
Niar yang sama sekali tidak memiliki gambaran ingin ke mana, menjawab pasrah,
"Terserah kamu, deh.
