“Cheers!” kata Fenita pada suaminya di tepian bathup yang sedang berekspresi cemberut, Fenita sedang berendam dalam air dengan isi penuh putik bunga yang seharusnya untuk mandi Reana menantunya besok pagi. Papa Kelandru menyambut gelas berisi lemon teh dari istrinya itu dengan giginya yang menggerutuk sebab menggigil. “Cheers juga ma, dingin sekali saya tidak mau ikut berendam sama kamu, tulang saya tidak kuat.” “Kamu ini baru juga umur 60 sudah seperti aki-aki 90 tahun banget, ayo sini masuk sayang loh bunganya sia-sia, anaknya yang katanya sakit udah pulang karena trauma.” “Ya mending di buang saja kali ma, gimana kalo bunganya ada mantra-mantra. Namanya juga untuk pengobatan.” “Mantra apa? Mantra menggaet kakek 60 tahun? Udah deh sini masuk! Mantranya udah hilang saya sudah gant