Di depan pintu masuk utama sebuah mall Reana tengah menunggu Sania temannya itu, Sania tidak kunjung membalas pesan dan juga tidak mengangkat panggilannya. Reana sudah mondar-mandir disana sampai setengah jam sampai dia mulai bosan dan berfikir untuk pergi saja langsung ke Supermarket yang menjadi tujuannya. “Nih anak kebiasaan deh, bukan Sania kalo nggak telat dan ngilang tanpa kabar.” Kesal Reana terus melakukan panggilan dan menghentak-hentakkan kakinya di sana. Beberapa menit kemudian.“Rea!” Teriak suara yang sudah tidak asing itu, Ya. Siapa lagi jika bukan Sania. Dia muncul dari dalam area mall bukan dari pintu luar. Sania muncul dengan pakaian seksinya seperti biasa tapi dia langsung membuat Reana menggelengkan kepala, Sania menghampirinya dengan rambut penuh kertas aluminium f