Anna tidur nyenyak dan bangun dengan semangat di pagi hari, ia cukup puas isa menendang wajah Lee untuk kedua kalinya setelah pertemua mereka di Bandara. Gadis itu langsung melakukan rutinitas harian sebelum berangkat ke kampus dengan motor sport hitam miliknya. “Nenek tidak pergi belanja?” Anna duduk di depan meja makan untuk sarapan. “Semua kebutuhan kedai akan disiapkan kru drama.” Nenek tersenyum. “Apakah mereka membayar mahal untuk pemakaian kedai?” Anna mengambil makanan dan menikmati sarapannya. “Melebihi pendapatan biasanya.” Nenek mengeluarkan surat perjanjian dengan rumah produksi ternama. “Luar biasa, apa nenek mau jalan-jalan atau liburan?” Anna tersenyum cantik. “Tidak, kamu sedang kuliah.” Nenek menyimpan kembali berkas berharga miliknya. “Baiklah