“Sayang, buka pintunya ini Mama sama Reza. Ayo kita ngobrol jangan mnegurung diri di kamar Reva.” Bujuk Sheeva karena Reva mengunci pintunya dan tidak mau membuka pintunya. Tak lama setelah itu akhirnya Reva membuka pintu kamarnya masih dalam keadaan Reva yang menangis. Reza dan Sheeva langsung saja masuk ke dalam kamar Reva. Sheeva langsung saja memeluk Reva dengan erat. Hal itu semakin membuat tangis Reva semakin pecah. Reza berdiri sambil menepuk-nepuk bahu sang kakak. “Ssstt udah sayang jangan nangis lagi, nanti kamu jadinya sakit. Kepala kamu bakalan pusing karena kamu nangis terus.” Bujuk Sheeva, Reva langsung saja melepaskan pelukannya dan menatap sang Mama. “Apa salah Reva Ma? Kenapa Mas Raka kayak gitu?” Sheeva menghapus air mata yang menghiasi wajah sang anak. “Coba kamu ceri