“Mas,” Rengek Reva ketika Albara baru saja keluar dari kamar mandi hanya menggunakan boxer, handuknya masih saja tersampir di lehernya guna mengeringkan rambutnya yang masih basah. Albara terkejut melihat Reva yang menunggunya di depan pintu kamar mandi sambil menangis. Begitu keluar dari kamar mandi Reva langsung saja memeluk Albara. “Maafin aku Mas.” Cicit Reva sambil menenggelamkan wajahnya di depan d**a Albara dan tangannya sudah menggantung di leher Albara. “Lepas dulu Re, Mas mau pake baju.” Akhirnya Albara mengubah panggilannya seperti biasanya. Melihat Reva menangis saat ini sungguh ia tidak tega. “Nggak mau.” Reva menolak ide Albara itu. Akhirnya Albara membawa Reva untuk duduk di tepi ranjang, tetapi Reva masih dengan memeluk Albara. “Kamu kenapa? Jangan nangis lagi.” Bujuk