Malam semakin larut, dan waktu menunjukkan pukul 00:30 malam. Tetapi Adrian sama sekali tidak bisa memejamkan kedua matanya barang sebentar. Ia gelisah, terus memikirkan hubungannya dengan Malikha. 'Sekarang apa yang kamu lakukan, Sayang. Apa kamu masih marah sama aku, pasti kamu masih marah 'kan? Karena suamimu ini, adalah pria paling berengsekk di dunia ini.' 'Sudah bagus memiliki istri sholehah, cantik dan baik hati. Tapi, aku malah tergoda wanita lain. Paling tidak tahu diri lagi, aku malah memilih menjalin hubungan dengan Eliza sahabat Malikha,' gumam Adrian lirih menyalahkan dirinya sendiri, seraya menatap bingkai foto pernikahan di atas nakas. Lalu tatapan Adrian ia alihkan samping ia tidur, dimana tempat itu biasa ditempati Malikha tidur. Ia terus menatap penuh arti sisinya berb