Malikha masih menangis dalam diam, air matanya terus saja membasahi kedua pipinya. Hatinya berharap pada Adrian akan mengingat dirinya, tetapi pada kenyataannya hati suaminya telah terbagi. 'Mas ... saat kamu bangun tidur, dan tidak melihatku. Apa sekarang kamu sedang mencariku, atau kamu bersama Eliza, hem?' tanya Malikha dalam hati, pikirannya saat ini tidak lepas dari Adrian dan sahabatnya. Aaron melihat Malikha begitu rapuh, apalagi dalam kondisi sakit seperti ini. Seketika membuat dirinya tidak tega menatap wanita itu, ia ingin menenangkan Malikha tetapi ia tidak tahu caranya. Tanpa sadar, kedua tangan Aaron terulur secara alami ke arah wajah Malikha. Lalu kedua tangan kekar itu mulai membingkai wajah Malikha, saat ini kedua mata indah itu terlihat sembab dan penuh air mata. 'Sia