"Maaf, tapi aku perlu meluruskan sesuatu!" Dhafi berdiri di hadapan Om Arsen. "Semalam, Zayn benar-benar hanya menolong istriku." Kemudian Dhafi menatap ke arah Indira. "Istriku semalam hampir diculik, dan kebetulan Zayn pulang, lalu melihatnya, karena itulah dia terlibat perkelahian itu." "Jika bukan karena Zayn, mungkin hal yang lebih buruk bisa saja terjadi pada istriku." Dhafi tersenyum. "Karena itu, aku sangat berterima kasih pada putra Anda, tolong jangan salahkan dia!" Om Arsen menoleh ke arah Indira untuk sesaat, lalu kembali menatap pada Dhafi. "Apa kau tau siapa Zayn?" tanya pria paruh baya itu. Dhafi mengerutkan keningnya. Dia menatap bingung pada Om Arsen. Hal itu membuat Om Arsen mengerti. "Baiklah, sepertinya tidak," ucapnya. "Dengar, Zayn adalah pewaris satu-satunya