22. Perjanjian Pra Nikah

1213 Kata

"Ke mana si?" gerutu Indira. Sejak tadi dia sudah berkeliling fakultas, juga sudah ke ruang dosen demi mencari keberadaan Dhafi, pria yang semalam sudah melamarnya meski tidak secara formal. "Katanya ngajar dia kok," guma Indira. Gadis itu kemudian mengambil ponselnya dan mencoba menelpon calon suami tampannya itu. Tetapi, tidak juga dijawab. Pesan yang gadis itu kirim, juga hanya dibaca tanpa dibalas. "Dia gak berubah pikiran, kan?" gumam Indira dengan kesal. Indira menghela napasnya panjang, lalu dia kembali melanjutkan langkahnya mencari keberadaan Dhafi. Sementara itu di tempat lain, Dhafi baru saja duduk di ruang kantornya. Pria itu menghela napasnya panjang, merasa lega karena tadi dia berhasil menghindari Indira. Tadi, saat dia keluar dari kelas berniat ke ruangannya.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN