chapter 22

1235 Kata

Pria itu berjalan ke arah wanita yang duduk di kursi dekat jendela. Matanya terlihat sendu dan mengisyaratkan kalau dia baru saja menangis. Pria itu berlutut dihadapan perempuan itu dan membasuh rambutnya. Dia terlihat tidak berada di tempatnya. Dia seakan berjalan entah kemana. Tubuhnya mungkin berada di sini, tapi tidak pada pikirannya.             “Semuanya berjalan dengan sangat baik, mereka mendapatkan balasan atas apa yang mereka lakukan padamu,” ucapnya.             “Mereka harus mati, mereka harus mati...” air mata itu menitik secara perlahan-lahan. Pria itu pun menghapusnya dan membelai pipi wanita itu.             “Mereka pasti akan mati,” jawabnya. Namun, wanita itu terlihat kembali melamun. Air matanya kembali berjatuhan dan semakin lama wajah perempuan itu pun berubah men

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN