Kisah Sang Pendaki Gunung

Kisah Sang Pendaki Gunung

book_age16+
12
IKUTI
1K
BACA
reincarnation/transmigration
HE
confident
loser
campus
highschool
sentinel and guide
war
like
intro-logo
Uraian

Beberapa pendaki melakukan pendakian gunung, terutama gunung salak banyak para pendaki mengalami kejadian mistis dan tesesat digunung ini banyak pula pendaki dikejain oleh penghuni gunung salak karena para pendaki tidak mengindahkan himbauan warga desa di sekitar gunung salak,bicara atau perilaku buruk serta tidak bisa menjaga lingkungan hutan gunung.

chap-preview
Pratinjau gratis
BAB 1. Kisah Pendakian Gunung Salak
4 Pendaki Tersesat Tersesat Di Gunung Salak Selama 3 Bulan Empat pendaki yakni Hadi, Ishak, Aska, dan Angga menceritakan pengalamannya yang bertemu hewan aneh, alunan gamelan Sunda, hingga prajurit zaman dulu. Tanpa disadari 4 pendaki ini ternyata tersesat selama 3 bulan di Gunung Salak dan anehnya mereka ujug-ujug ada di Cirebon, Jawa Barat. Saat itu, Hadi merasa tersesat selama 2 minggu. Sang ayah bahkan sudah mengikhlaskan anaknya dengan membuatkan kuburan dan teman-teman sekolah sudah mengenang kepergiannya. Pada 2009 setelah pembagian rapor, Hadi bersama Ishak, Aska, dan Angga pergi ke Gunung Salak naik kendaraan umum dari Jakarta menuju Sukabumi lewat jalur pendakian Cidahu. Selama mendaki menuju puncak, Hadi selalu meninggalkan jejak menggunakan tali rafia di setiap dahan pohon guna memudahkan proses ketika mereka turun mendaki. Sialnya, ketika mereka sudah berhasil mencapai puncak dan hendak kembali jejak itu hilang dan dari sini menjadi titik awal mereka tersesat. Hadi dan teman-temannya sempat bingung tatkala memilih jalan yang bercabang di jalur kiri dan kanan karena nihilnya petunjuk. Dengan ragu-ragu mereka akhirnya melakukan voting dan memutuskan menyusuri jalur kanan di mana jalur tersebut merupakan arah mata air dan sungai dengan harapan aliran sungai akan mengarahkan ke pabrik air mineral di kaki Gunung Salak. Selama perjalanan hanya ada mereka dan tidak ada pendaki lain. Mereka menelusuri sungai hingga sore hari, namun tak kunjung menemukan pos pendakian atau jalur yang sering dilewati pendaki. Perasaan cemas menyelimuti Hadi, Ishak, Aska, dan Angga. "Mau balik takutnya makin nyasar, mau diterusin enggak tahu ujungnya ke mana," kata Hadi. Singkat cerita, keputusan akhir memilih mereka untuk tetap melanjutkan perjalanan mengikuti aliran sungai. Malam tiba mereka pun mendirikan tenda. Memasak dengan sisa stok makanan yang menipis kemudian tidur. Suara asing seperti raungan hewan buas di telinga Hadi menghantuinya di malam hari. Di pagi hari tepatnya hari ke-3 Hadi menemukan sosok hewan aneh berbentuk monyet super besar seperti gorila berambut panjang. "Ada enggak sih gorila di hutan ini? Rambutnya agak panjang di belakang. Selama gue mempelajari fauna dan flora enggak pernah nemu hewan ini. Itu hewan asing," ujar Hadi yang menyadari ada yang tidak beres. Perjalanan kembali dilanjutkan. Mereka dari pagi sampai sore dan menjelang matahari terbenam menyusuri sungai. Hari mulai malam mereka naik ke hutan yang tidak terlalu jauh dari bibir sungai. Begitu terus sampai akhirnya mereka berhasil menemukan jembatan besar di atas sungai yang terdapat aktivitas padat dengan bus dan kendaraan lalu lalang. Selama perjalanan tersebut mereka melahap apa pun dari tumbuh-tumbuhan, ular, ikan, hingga kucing hutan. Berikut beberapa kisah misteri selama perjalanan 4 pendaki Gunung Salak yang tersesat: 1. Malam kedua Hadi tidak lagi mendengar raungan hewan buas, tapi alunan gamelan v Sunda berjarak ratusan meter. Sayangnya lagi-lagi hanya Hadi yang mendengar. Seusai kejadian itu, mereka semua tidur termasuk Hadi. Dia mendengar ada suara yang memanggil namanya tapi suaranya itu asing. Hadi mulai ketakutan membuka mata dan akhirnya dia menutup sleeping bag sampai kepala hingga pagi. Di hari ke-4 di tengah perjalanan Hadi dan Aska terlibat konflik yang cukup panas. Akhirnya mereka memutuskan untuk istirahat dan pada waktu itu terdengar kembali raungan hewan buas seperti macan, namun kali ini tidak hanya Hadi, tapi Aska, Angga, dan Ishak juga mendengarnya. Masih di hari ke-4 pada malam hari, Aska dan Hadi masih terjaga. Aska sudah pasrah dan minta untuk ditinggalkan karena menyerah untuk lanjut. Di sela keputusasaan itu mereka berdua melihat beberapa orang di pinggir sungai menatap mereka dengan pakaian warna putih seperti haji. Mereka kemudian menghampiri dengan senter namun ternyata tidak ada siapa pun. Di hari ke-5 mereka packing, sarapan ular bakar, dan langsung lanjut jalan menelusuri sungai. Ketika sudah agak sore, Hadi dan teman-teman melihat prajurit berpakaian seperti zaman dulu. Tidak ada reaksi, mereka bungkam seperti biasa. Di hari lainnya mereka makan kucing hutan dan mendapati Angga berbicara Sunda. "Setelah gue makan ada kejadian yang bener-bener bikin gue merinding. Temen gue si Angga ini tuh orang Betawi tulen. Cuma setelah makan kucing ini dia bisa bahasa Sunda padahal sebelumnya ngga bisa," ujar Hadi. Angga saat itu menatap ke belakang mereka dengan tatapan sedih dan berkaca-kaca. Kemudian jatuh pingsan dan semenjak kejadian itu mereka menunda perjalanan sampai 2 hari hingga Angga pulih. Setelah 2 hari perjalanan tertunda, mereka kerap menemukan makanan dalam bentuk sesajen dan dupa. Dari situ Hadi dan teman-teman menyadari ada kehidupan di sekitar. Beberapa hari kemudian jembatan ditemukan dan mereka berhasil naik ke atas. Ketika hendak pulang ke Jakarta naik bus, mereka mendapati kenyataan bahwa mereka berada di Cirebon. Sehingga, ia pun akhirnya terjaga dan memutuskan untuk keluar tenda, namun tak disangka diluar tenda sudah ada sejumlah pasukan berseragam tentara, berwajah pucat mengelilingi tenda mereka.Dalam kondisi ketakutan, dia tidak bisa berbuat apa-apa, terlebih pada saat itu mahluk astral itu menatapnya dengan mata bersinar. 13 Pendaki Di Gunung Salak ketika Maret tahun 2007 sila, dimana 13 orang pemuda pecinta alam memutuskan untuk mendaki Gunung Salak dengan ketinggian 2.211 meter ini.Saat tengah mendaki, salah satu pemuda melihat sosok hitam yang melambaikan tangan ke arahnya. Sehingga, dirinya langsung bertanya pada teman yang berada didekatnya, apakah melihat hal serupa tapi, temannya hanya berkata tidak dan memintanya untuk membiarkan sosok itu. Jelang malam, cuaca yang tidak mendukung akhirnya membuat mereka membangun tenda, ketika berhasil membangun tenda pemuda yang melihat sosok hitam pun tadi tidak dapat tidur, karena ada perasaan yang tidak nyaman. Namun tak lama kemudian, terdengar suara lantunan ayat-ayat doa dari bukit di atas, dan suara tersebut berasal dari seorang wanita, meski pun begitu ia tidak melihat wajah wanita itu dan, dengan sigap langsung masuk kedalam tenda lagi dan terlelap berkat lantunan doa, yang juga telah mengusir pasukan hantu yang berada diluar tenda tersebut. Bersambung ...

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

JANUARI

read
43.5K
bc

Om, Jadi Cinta Enggak?

read
97.2K
bc

Wolf Alliance Series : The Gate of Sin

read
41.4K
bc

Scandal Para Ipar

read
704.3K
bc

Wolf Alliance Series : The Path of Conquest

read
41.8K
bc

Papa, Tolong Bawa Mama Pulang ke Rumah!

read
4.4K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
152.2K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook