“Inilah hadiahnya.” Danu sengaja membuka kotak beludru itu di depan Alana. Rehan dan Winarti kembali saling melempar senyum. Alana terdiam dan menatap Danu dengan tatapan keberatan untuk menerimanya. “Maaf, Alana. Ini hanya cincin yang ku hadiahkan khusus di hari ulang tahunmu. Aku memberikannya murni hanya untuk itu. Bukan karena apapun. Jadi aku mohon.. jangan tolak pemberianku ya,” pinta Danu yang akhirnya membuat Alana menghela napas lega. ‘Hah, aku pikir Danu mau melamarku di hadapan ibu dan Rehan. Tapi rupanya Danu memberikan cincin ini hanya sebagai kado ulang tahun saja. Syukurlah. Karena jika Danu benar-benar melamarku di hadapan ibu ataupun Rehan. Aku tidak bisa membayangkan apa yang harus ku lakukan nantinya.’ Alana bergumam dalam hati. “Baiklah. Aku akan menerima hadiah