XXI. Salah Paham

1315 Kata

Menginjak semester lima, masa-masa dimana mahasiswa disibukkan dengan tugas wajib PKL. Termasuk Rindy dan seangkatannya. Ia dengan tim mendapat bagian di desa yang masih tergolong pelosok di daerah Bogor. Meninggalkan hiruk-pikuknya kota Jakarta, sudah dua bulan pula ia melaksanakan tugasnya di desa itu. Sungguh pengalaman yang tak bisa terlupakan. Banyak sudah pasien-pasien dengan keluhan bervariasi yang ia hadapi. Dari yang sekedar flu, sampai pasien yang kecelakaan ketika bekerja dan ketika berlalu lintas. “Ada pasien dok!” seorang perawat memberitahu. Dengan jas putihnya Rindy segera mengikuti perawat tersebut. Pasiennya adalah seorang anak laki-laki berusia enam tahun. Tarikan napasnya sangat sesak. “Nebu, proris sus.” perawat bernama Ratna itu mengangguk dan pergi mengambil apa

Baca dengan App

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN