Usai menerima ungkapan perasaan Nando, Rindy keluar dari mobil dan kemudian mobil itu berlalu dengan derum yang perlahan menghilang menyisakan keheningan. Rindy berbalik membuka kaitan gerbang dan berjalan masuk kedalam rumahnya. Baru beberapa detik membuka pintu dan menutupnya, Rindy tersentak kaget oleh suara tegas milik sang Ayah. “Tadi siapa, Rindy?” memutar badan, di sofa ruang tamu Wira tengah duduk dengan kaca mata bertengger dihidungnya. Rindy yang belum lepas dari keterkejutannya tak kunjung menjawab pertanyaan sang Ayah. Wirapun memanggil putrinya supaya tersadar. “Rindy,” “Eh, iya Yah?” “Tadi itu mobil siapa? Setau ayah mobil nak Angga berwarna hitam. Dan pastinya bukan mobil sport tadi.” sebenarnya, Wira sempat mengintip dari jendela ketika putrinya itu turun dari mobil ya