Nenenin Yogi

2151 Kata

Mobil merah milik Siska telah berhenti di depan sebuah rumah yang juga terlihat mewah meski tidak terlalu besar. Rumah bercat dinding warna biru berpadu putih itu terlihat sepi, memang seperti biasa rumah itu sepi. Setidaknya itu yang mereka tahu karena sudah beberapa kali mengunjunginya. Ayah Yogi sudah lebih dari dua tahun lalu meninggal dunia, dan kini ibunya lah yang meneruskan beberapa usaha keluarga mereka, Yogi yang anak semata wayang menjadi satu-satunya penerus harapan itulah mengapa Yogi terkesan cupu dan anak rumahan karena memang pemuda itu lebih banyak menghabiskan waktunya untuk belajar dan berdiam diri di rumah. Bukan anti sosial tetapi tidak banyak bermain karena tidak ingin membuat sang ibu khawatir. "Yog, kok, bisa bonyok begitu Lo?" tanya Ica begitu melihat Yogi ya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN