Anne Pov. Pagi hari datang dengan sambutan penuh cinta dari ibu marry. Begitu pula ayah Sam. Mereka memberiku senyum ramah saat sarapan dan curahan kasih sayang. Bersama dengan Willy yang memapahku kearah meja makan, mereka berdua menyapaku. "Selamat pagi, sayang." Aku menjawab dengan rasa malu yang tidak bisa dielakan. Menebalkan wajah adalah jalan satu-satunya menghadapi mereka. Sungguh mengerikan mengetahui jika orang tua Willy tahu apa yang aku dan Willy lakukan kemarin. Tapi apa boleh buat aku tidak memiliki cara untuk meloloskan diri dari suasana ini. "Selamat pagi juga Ibu, Ayah. " Ibu marry membantu Willy menarik kursi agar aku bisa duduk di sana. Pastinya dia tahu jika aku dalam kondisi sangat lemah untuk melakukan semuanya sendiri. Berterimakasihlah pada Willy dan keganasan