Raina seperti biasa menunggu di halte setelah beberapa menit berjalan kaki, dengan mata yang terus mengawas angkutan umum datang atau belum, Kila sudah berpamitan sejak perpisahan di gerbang sekolah tadi. Ia duduk di kursi panjang halte, sambil mengayunkan kakinya "Rana.. Gimana kalo gue jatuh hati beneran" gumam Raina, ia menatap langit yang masih cerah kala itu. Kini ia berdiri karena angkutan umum yang ia tunggu sudah terlihat didepan mata, sebelum angkutan umum semakin mendekat ia menyambungkan headset ke handphone nya. Satu buah lagu terputar dengan volume yang kecil. Tangannya mulai melambai memanggil untuk memberhentikan angkutan tersebut. Raina duduk persis di belakang supir, dengan headset yang bertengger di telinganya, jari yang mengetuk-ngetuk ke dengkulnya seolah mengikuti ir