Entah sudah berapa lama Kin duduk di ruang kerjanya tanpa melakukan apa-apa. Suasana hatinya tidak baik sejak tadi pagi. Bukan marah atau pun kesal, tetapi merasa uring-uringan dan tidak bersemangat. Kin sampai heran dengan dirinya sendiri. Padahal ia sangat jarang seperti ini, yaitu datang ke galeri tapi tidak melakukan pekerjaannya. Tatapan mata Kin tertuju pada lukisan yang belum selesai. Lukisan yang sempat membuat Anya heran sekaligus penasaran tentang warna merah pada bagian bibir. Beberapa kali Kin mencoba menggerakkan kuas dia atas kanvas, tapi ia selalu gagal. Kin benar-benar bingung dan merasa aneh pada dirinya sendiri. Kin menghela napas panjang. Mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangan yang bidang. Lantas ia beranjak dari duduknya, lalu berdiri di depan pintu. Melihat ke