41. MENANTI DENGAN SABAR

1435 Kata

Suara ketukan terdengar dari sebuah meja kayu, yang berbenturan halus dengan jari-jemari kuat milik Keenandra Dewangga alias Kin. Satu tangannya lagi berada di bibir. Wajah pria itu nampak tegang. Dan dari sorot matanya, menyiratkan bahwa ia sedang memikirkan sesuatu yang serius. Tidak lama, terdengar suara helaan napas panjang. Dibarengi dengan kedua tangannya mengusap kasar wajah milik sendiri. Kin menengadahkan wajah, menyandarkan seluruh tubuhnya pada kursi kerja miliknya. Suasana hatinya sudah tidak baik sejak tadi pagi. Susah payah meyakinkan diri kalau Anya hanya butuh waktu sendiri sehingga tidak ingin diganggu. Namun kenyataan pahit membuat hatinya gusar. Anya benar-benar mengabaikannya, bahkan ketika ia mencoba menyapa saat tadi pagi. “Apa sesedih itu perasaannya sampai pura-p

Baca dengan App

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN