Badut?
"Becanda lo ya?" ucap Andreas dengan suara sedikit meninggi.
"Kalau nggak percaya ya sudah. Minggir! gue mau kerja lagi." usir Kayla.
Kayla mendorong tubuh Andreas kuat ke samping membuat pria itu sedikit terdorong. Dengan angkuhnya Kayla berjalan melewati Andreas tanpa melihat sedikitpun ke arah pria tersebut.
Sebenarnya bukan tak mau melihat. Kayla hanya memikirkan jantungnya dan k*********a. Saat melihat Andreas ia selalu terbayang milik pria itu yang mengacung tinggi membuat bagian bawahnya berdenyut.
Jangan sampai nanti Kayla kalap dan menyerang Andreas di sini. Bisa diletak dimana repotasinya sebagai gadis cantik.
Selama ini aku menyimpan satu rahasia. Aku berkenalan dengan s*x sejak umurku sepuluh tahun. Saat itu tanpa sadar aku memergoki om dan tanteku tengah b******a di kamar mereka dan itu terlihat begitu panas. Dan sejak saat itu aku selalu mencuri lihat. Saat mereka ada di kamar, aku selalu mengintip dan terus mendapati mereka b******a.
Tak hanya om dan tanteku. Aku pernah melihat kakak sepupuku melakukan affair dengan Leoni, adik dari kakak sepupunya itu.
Mereka melakukan s*x di kamar kakak. Aku melihat dengan jelas bagaimana kejantanan kakak sepupuku itu mengujami milik Leoni begitu keras membuat sepupuku itu mengerang nikmat dan selalu meminta lagi dan lagi.
Apa dimasuki kejantanan rasanya begitu nikmat? tante juga begitu saat dimasuki milik om, dan Leoni juga berekspresi seperti itu saat dimasuki kejantanan bang Tristan, kakak sepupunya.
Sejak saat itu, aku menjadi gadis hipersex namun masih perawan. Aku mencoba menahan diri untuk tak b******a dengan siapapun. Sebagai ganti pelampiasan, aku melakukan sendiri pada klitorisku. Memijitnya sendiri sampai aku o*****e kuat dan hebat.
Dan tentang mengulum kejantanan pria, baru dua kali itu aku lakukan. Pertama pria yang aku tak tahu namanya sebulan yang lalu, yang kedua Andreas.
Kalau dibandingkan ukuran, milik Andreas lebih besar dan kekar dari si pria yang tak kutahu namanya itu.
Haaah. Benarkan instingku. Untung aku segera meninggalkan Andreas, jika tidak mungkin aku akan kembali menyerang pria itu di sana dan mengoral daging keras itu sampai kembali mengeluarkan s****a yang terasa nikmat.
Kayla kembali bekerja sedangkan Andreas pergi menemui temannya yang juga menjadi pemilik Bar tersebut.
"Hey apa kabar Bro. Tumben lo mau nemuin gue? Biasanya kesini cuma buat nikmatin p*****r Bar." ucap Ridho dengan nada sedikit mengejek.
Memang benar. Andreas biasanya ke Bar milik Ridho memang untuk memuaskan kejantanannya. Tapi sekarang ada angin apa pria itu menemui sahabatnya?.
"Gue minta lo pecat Kayla." ucapnya singkat namun membuat Ridho menganga.
"Maksud Lo?"
"Gue mau Kayla jadi model gue."
Lagi-lagi Ridho dibuat melongo. Ni anak sakit atau gila beneran?
"Lo aman kan Bro? Nggak gila kan?" tanya Ridho sedikit menyipit.
"Nggak lah. Gue baik. Aman sehat sentosa. Kecuali adik kecil gue. Masih belum aman dia."
"b******k Lo." maki Ridho saat melihat Andreas menunjuk kejantanan pria itu yang memang menegang.
"Lo butuh p*****r lagi?" tawar Ridho.
Andreas menggeleng."gue butuh Kayla, bukan pelacur."
Ridho memicing sedikit. "Maksud Lo?"
"Rasa-rasanya gue nggak pernah punya teman b**o. Tapi kenapa lo lemot banget sekarang."
Ridho langsung menyumpah serapahi sahabatnya itu.
"Jika tujuan lo cuma untuk ngatain gue. Pergi lo sana.!"
Andreas menggeleng.
"Tidak jika lo nggak serahin Kayla jadi model gue." balas Andreas. Pria itu berjalan mengitari meja dan duduk di salah satu sofa panjang nan empuk.
"Baiklah. Tapi ada syaratnya."
"Sebutkan saja."
"Gue bakal serahin Kayla sama Lo, tapi Lo harus serahin Yuki sama gue."
Rahang Andreas mengeras. Yuki adalah salah satu modelnya yang dia banggakan. Dan satu lagi. Yuki masih perawan.
"Lo yakin? Yuki masih perawan. Jadi--"
"Lo pikir Kayla sudah bolong?"
Andreas terkejut. Jangan pikir Andreas tak tahu maksud omongan Ridho.
Jadi benar, celetukan Kayla tadi itu nyata. Kayla masih virgin.
"Jadi perawan harus dibayar perawan."
"Dari mana Lo tahu Kayla perawan?"
"Oh Men. Lo nggak lupa kan apa syarat untuk jadi pelayan di sini?"
Ya. Tentu saja Andreas tak lupa. Syaratnya itu 'Harus perawan'. Bahkan Ridho mengharus ada surat keterangan keperawanan dari dokter rumah sakit ternama milik om sahabatnya itu.
"Tapi siapa tahu dia setelah bekerja di sini, dia serahin virginnya pada pelanggan."
Tuduhan Andreas tak salah kan? Pasalnya ia baru saja mendapat layanan b*****b dari Kayla tadi di kamar VVIP.
"Gue tahu siapa Kayla. Palingan dia cuma kasih b*****b ke para pelanggan."
Shit! Kenapa Ridho tahu semua.
Andreas kehabisan kata. Ia tak bisa mengelak lagi.
"Kenapa? Lo kalah kan? Makanya, gue serahin Kayla sama Lo, Lo serahin Yuki ke gue. Kita impas."
Setelah menimbang cukup lama, Andreas pun mengangguk menyetujui. Dengan lagi-lagi syarat dari Ridho jika nanti gue kepengen, gue bakal perawanin Yuki, tapi tentu saja bukan karena paksaan. Gue bisa bikin dia nyaman saat kejantanan gue tertanam di kewanitaannya.
Itulah kalimat panjang yang Ridho ucapkan untuk Deal mereka. Begitupun sebaliknya. Syarat itu juga berlaku untuk Andreas jika ingin menghangatkan diri dengan Kayla.
*****
Setelah melakukan Deal itu, Kayla pun dipanggil oleh Ridho dan diminta bekerja di perusahaan Andreas. Kayla sempat menolak tapi ancaman kontrak kerjanya di Bar membuat Kayla mau tak mau harus menerima.
Dan kalian tahu siapa yang diuntungkan? Tentu saja Andreas. Ia tak perlu repot-repot menarik Kayla dari tempat itu. Hanya dengan bantuan Ridho, ia bisa dengan mudah membawa Kayla keluar dari sana.
Kini Kayla sudah berada di dalam mobil Andreas. Walaupun dengan paksaan ekstra yang Andreas lakukan.
"Pasang Seatbelt Lo!" perintah Andreas pada Kayla yang masih terdiam duduk di sebelahnya.
"Kita mau ke mana?" tanya Gadis itu.
"Ke perusahaan. Gue mau ngenalin perusahaan sama Lo."
"Apa harus sekarang?"
"Karena sekarang ada pemotretan. Dan gue mau lo lihat gimana proses pemotretan tersebut. Sudah jangan banyak bantahan. Pasang seatbelt lo."
Kayla akhirnya pasrah. Ia mengambil ujung seatbelt dan memasangkannya pada ujung yang lain.
Selama di perjalanan, Kayla tak mau buka suara. Dan hal itu cukup membuat Andreas bosan.
Ide usil terlintas di otak pria itu. Otak cerdasnya kembali mengingat bagaimana rasa miliknya yang tadi dikulum Kayla dan sungguh hangat.
Shit. Ia keras kembali hanya gara-gara mengingat hal tadi.
Egghemm!
Andreas berdehem mengagetkan Kayla yang tengah bermenung di sampingnya.
"Gimana rasanya?" tanya Andreas ambigu.
Kayla mengernyit bingung.
"Rasa apa?"
"Kejantanan gue."
Deg!
Kayla terdiam mematung. Kenapa pertanyaan itu yang ditanyakan pria s****n di sampingnya ini.
"Ma--maksudnya?"
"Gak perlu gue jelasin lebih detail kan untuk lo tahu apa maksud gue."
Sialan!
"Jadi gimana rasanya? Bahkan lo sampai telan s****a gue."
Kayla tiba-tiba kelu. Ia tak tahu harus bicara bagaimana. Otaknya mendadak kosong.
"Mau dicoba lagi?" tawar Andreas. Sebenarnya pertanyaan ini dilontarkan pria itu untuk sebuah keberuntungan. Siapa tahu saja Kayla mau dan kejantanannya kembali mendapatkan kehangatan.
Kayla merasa wajahnya memanas. Otaknya error seketika. Dengan cepat Kayla memutar kepalanya kesamping menghadap jendela. Ia tak mau Andreas melihat dirinya yang memerah.
Namun jantung Kayla kembali berdetak saat ia merasakan jemarinya digenggam oleh Andreas dan dibawa menuju sebuah tempat.
Kayla terkejut namun tak mau menoleh pada Andreas. Ia tahu betul dimana posisi tangannya saat ini. Pasalnya dengan jelas ia merasakan gundukan keras yang tertutupi kain.
Ya.
Jemarinya kini ada di atas kejantanan Andreas yang sudah mengeras.
Ingin rasanya Kayla menarik jemarinya dari sana, namun entah kenapa ia tak mampu. Jiwa hipersex nya mendadak muncul. Jemarinya menghianati otaknya.
Bukannya menjauhkan tangan itu dari kejantanan Andreas, Kayla justru menggerakkan seolah tengah memijit sesuatu membuat Andreas meremang dan meremas stir mobilnya kuat.
Shit! ini nikmat banget. Umpat Andreas dalam hatinya.
Darahnya berdesir. Tak ada yang bisa ia lakukan selain menikmati remasan jemari Kayla pada miliknya. Ini baru di dalam celana sudah membuatnya nyaris gila. Apalagi Kayla menyentuhnya secara langsung.
Andreas menatap Kayla yang masih membuang muka ke samping. Pria itu gemas melihat sikap Kayla. Dengan cepat ia mengangkat tangan Kayla dan tanpa sepengetahuan Kayla, Andreas mengeluarkan kejantanannya dari kurungan celana yang ia kenakan dan membebaskannya menjulang ke atas.
Jemari Kayla yang tadi di tahan oleh Andreas, diturunkan kembali oleh pria itu hingga menyentuh langsung miliknya.
Kayla yang kaget, langsung menoleh pada Andreas yang tampak terpejam menikmati.
Kayla menatap wajah Andreas dan kejantanan pria itu secara bergantian. Reaksi kenikmatan yang Andreas munculkan mampu membangkitkan jiwa liar Kayla.
Kayla kembali melirik ke arah jendela saat Andreas membuka mata. Walaupun begitu, jemari lentiknya mulai bekerja kembali memijit kejantanan Andreas yang sudah tak bisa dirasa lagi bagaimana kerasnya. Saking tegangnya milik pria itu.
Andreas kembali mengendarai mobilnya dengan susah payah. Bahkan ia terus-terusan meremas stir mobil nya kuat.
Desahan keluar dari bibir Andreas. Tak apa jika Kayla mengalihkan pandangan, yang jelas rudalnya terpuaskan.
"Yang kencang Kay.!" pinta Andreas di tengah kocokan Kayla pada miliknya. Kayla menuruti permintaan Andreas sampai gadis itu merasakan milik Andreas yang membesar serta racauan pria itu yang semakin gila.
Tak berapa lama setelah itu, Andreas mengerang keras disertai semburan spermanya yang kuat mengenai stir mobil, celananya dan juga jemari kayla.
Kayla belum berhenti. Ia terus memijitnya sampai Andreas benar-benar puas. Tubuh Andreas bergetar nikmat. Apalagi saat Kayla memijit kepala kejantanannya yang memerah.
Kayla menggigit bibir bawahnya saat desahan Andreas terdengar membuat bagian bawahnya ikutan geli.
Saat Andreas sudah tenang, barulah Kayla melepaskan jemarinya dari kejantanan Andreas.
*****