“Memangnya siapa temanmu itu?” Pertanyaan Rino malah seperti ada nada kecemburuan disana. “Apakah kamu harus tahu?” Aubrey sengaja membalikkan pertanyaan sehingga Rino menjadi tak enak hati. “Jadi dimana Zia? Aku ada urusan penting dengannya.” “Dia sedang launching produk make-up terbarunya. Ayo ikut aku.” Rino awalnya menggenggam pergelangan tangan Aubrey dan menariknya dengan lembut. Namun kemudian, Aubrey memutar pergelangan tangannya dan tersenyum canggung—terlihat tidak ingin lagi terlalu dekat dengan Rino seperti dulu saat mereka masih berkuliah. Karena bagi Aubrey, yang dulu merupakan masa lalu dan tidak perlu kembali diulangi, baik momennya atau masanya. Lagipula dulu Aubrey sangat percaya pada Rino karena berpihak kepadanya, namun kini ia kecewa karena Rino malah menjadi manag