Perhatian Tak Kasat Mata

2145 Kata

Suara kicauan burung yang saling bersahutan serta udara yang lebih dingin dari biasanya membuat Aubrey berusaha membuka matanya yang berat. Pemandangan dihadapannya kini berbeda, sebuah balkon mewah dengan tirai-tirai kerang—bukan seperti lemari kayu tua yang ada dirumah bibinya. Aubrey memejamkan matanya lagi karena merasa mengantuk sambil membenarkan letak selimut yang melindungi tubuhnya dari hawa yang dingin ini. Aubrey menggerakan tubuhnya, memposisikan tubuhnya dengan nyaman di ranjang yang lebih empuk dari biasanya, ia lalu memiringkan tubuhnya dan tersenyum ketika bantalnya juga sangat empuk serta harum, tidak seperti dirumah. “Max, Mia, kalian harus ikut ibu tidur disini, nak.” Dengan setengah sadar Aubrey mengigau memanggil anak-anaknya. “Ibu mengigau, Ayah.” Sayup-sayup da

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN